Dana CSR Tambang Dialihkan, Pemuda Kalimantan Minta Audit Secara Terbuka dan Akuntabel
Banjarmasin, DUTA TV — Beberapa hari yang lalu publik tercengangkan oleh pengakuan dari seorang Wakil Gubernur mengenai dana CSR perusahaan tambang untuk daerahnya yang dialihkan ke wilayah lain.
Ketua Umum Solidaritas Masyarakat Untuk Keadilan (SMUK) Ahmad Zaki ikut menyayangkan hal itu. Mengingat, CSR adalah dana kompensasi bagi alam yang dikeruk di wilayah Kalimantan Timur tersebut.
Menurut Zaki, nilai yang dialihkan itu tidak sedikit. Dilihat dari angkanya, itu bisa membangun sekolah, bahkan bisa membangun jembatan dan jalan.
“Apalagi untuk daerah Kalimantan lain ya, ini juga menjadi pertanyaan bagi warga Kalimantan itu sendiri. Wilayah Kaltim saja dialihkan, apalagi daerah yang lain,” kata Zaki yang juga Sekjen Borneo Muda, asli warga Kalimantan Selatan.
Zaki juga berpendapat bahwa harus ada kejelasan dan transparansi dari pemerintah pusat mengenai Dana CSR bagi daerah-daerah seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Kalimantan yang dieksploitasi oleh perusahaan.
“Bahkan yang ditinggalkan buah tangannya cuma lubang-lubang bekas galian tambang saja penduduk di wilayah tersebut dan akhirnya berakibat bencana,” ujarnya.
“Yang terpenting dari semuanya itu menurut saya adalah audit menyeluruh dana CSRnya dulu, tetapi auditnya harus terbuka, transparan, jangan ada yang ditutup-tutupi agar publik mengetahui penggunaan anggarannya selama ini. Karena pernyataan Wakil Gubernur Kaltim itu menjadi pintu masuk bagi aparat penegak hukum untuk audit investigasi menyeluruh,” katanya lagi.
Zaki juga mengingatkan, menteri-menteri terkait harus menjelaskan dan mempertanggungjawabkan apa yang terjadi sekarang ini.
“Jangan hanya lepas tangan dan beralasan dana tersebut dialihkan dikarenakan anggaran tersedot oleh penanganan covid,” pungkasnya.
Tim liputan.