Cuaca Ganas, Jambore Pramuka Dunia di Korea Terancam Berantakan

Jakarta, DUTA TV — Cuaca panas ekstrim di Korea Selatan membuat event Jambore Pramuka Dunia ke 25 (25th World Scout Jamboree) terancam berantakan karena ratusan pramuka remaja itu jatuh sakit terimbas gelombang panas.
Hampir 40.000 peserta, sebagian besar siswa SMP dan SMA dari 155 negara menghadiri acara itu yang akan berlangsung seminggu, menampilkan pertunjukan budaya dan kegiatan luar ruangan. Padahal Korea belakangan konsisten mencatat suhu tinggi hingga 35 derajat Celcius, memicu peringatan gelombang panas nasional.
Pada hari Kamis saja, 1.486 orang mengunjungi rumah sakit di lokasi World Scout Jamboree itu, yang diadakan di Saemangeum. Sebanyak 250 pramuka melaporkan ruam kulit, 138 menderita penyakit yang berhubungan dengan panas, dan 386 digigit serangga.
Karena kian banyak anak sakit, orang tua yang khawatir minta acara diakhiri saja. Terlebih, penyelenggaraannya juga dianggap kacau. Seorang komentator menulis putra mereka semalaman tidur di tanah karena tak ada tenda atau ranjang. Satu tulisan bahasa Spanyol mengatakan putri mereka melapor tidak ada makanan dan mereka tersengat Matahari.
Presiden Yoon Suk Yeol pun turun tangan, meminta “persediaan tak terbatas” bus besar ber-AC dan truk ke perkemahan. Dia juga memerintahkan penyelenggara meningkatkan kualitas makanan yang disediakan dan untuk segera menyelesaikan masalah yang terjadi.
Penyelenggara acara mengatakan mereka bekerja sama dengan Palang Merah mengakomodasi yang mengalami gejala terkait panas. Militer juga membantu mendirikan tempat berteduh.
Staf medis juga diperbanyak, demikian juga petugas pengendalian hama, toilet portabel dan persediaan makanan. Jumlah staf kebersihan, sebelumnya hanya 70 untuk seluruh 40.000 orang, ditingkatkan jadi lebih dari 500.
Setiap pramuka akan diberi 5 botol air dingin setiap hari, masker pendingin, topi, tabir surya dan kompres es. Pemadam kebakaran mengoperasikan rumah sakit di tempat, dengan sekitar 200 personel dikerahkan. Penyelenggara menyesuaikan jadwal acara, menangguhkan kegiatan yang membutuhkan aktivitas fisik signifikan dan menggantinya dengan program dalam ruangan.