Covid-19 Naik Lagi, DPRD Kalsel Desak PTM Dibatasi

Banjarmasin, DUTA TVAnggota DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi, mendesak Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, membatasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Desakan itu ia sampaikan saat memantau vaksinasi anak di SDN Surgi Mufti 1, yang berada tak jauh dari tempat tinggalnya di wilayah Sungai Jingah Banjarmasin Utara.

Kepada pihak Dinas Pendidikan, legislator yang akrab disapa Paman Yani ini meminta PTM tidak lagi dihadiri siswa 100 %. Pasalnya, peningkatan kasus Covid-19 yang saat ini cukup signifikan, didominasi oleh pelajar, terakhir dikabarkan menyerang pelajar SMP di wilayah Mulawarman.

“Kita prihatin di Kota Banjarmasin untuk Covid-19 ini kembali trennya naik lagi, barusan saya dapat info dari RSUD Ulin ada pasien itu campuran, saya belum cek di RS Anshari Saleh, mudahan tidak terlalu banyak. Terakhir dari info satgas Kalsel ada 200 sekian, nah ini saya prihatin untuk wilayah Banjarmasin saya akan diskusi dengan Dinas Kesehatan, dan nanti kordinasi lah satgas Provinsi dan Kota Banjarmasin untuk PTM ditahan dulu,” ujarnya.

Senin ini, Disdik berlakukan PTM 50 Persen

Muhammad Yani Helmi monitoring proses vaksinasi
Muhammad Yani Helmi monitoring proses vaksinasi (foto:duta tv)

Sementara, Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Kota Banjarmasin mengakui, saat ini pihaknya juga telah mendapat laporan ada 21 siswa SMP dan 8 siswa SD di Banjarmasin yang terpapar Covid-19.

Pihaknya pun mengaku sudah mengeluarkan surat edaran yang mulai berlaku per Senin ini, pembelajaran tatap muka hanya akan diikuti 50 % siswa, itupun akan kembali dievaluasi.

“Jadi di Banjarmasin untuk SMP ada 21 kasus yang ada pada siswa di SD juga ada 6 kasus ditambah 2 kasus, artinya untuk Banjarmasin kita sudah membuat surat edaran sesuai Permendagri No. 2 tahun 2022 apabila level meningkat, maka akan kita ambil saran dari Pa Yani tadi,” tutur Nuryadi, Kabid Pembinaan SD Disdik Banjarmasin.

“Selama ini kan kita tidak ada gejala, tidak ada paparan Covid, tapi nanti kita lihat setelah ada PCR, alhamdulillah hari ini pelaksanaan vaksin dengan PCR, saya rasa kami tetap prokes, guru di depan bawa thermogun dan menyiapkan masker,” ujar Nurkhozin, Kepala SDN Surgi Mufti 1 Banjarmasin

Saat memonitoring sekaligus mendampingi sang anak untuk vaksin, Paman Yani sendiri, mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi di SDN Surgi Mufti 1 ini. Pasalnya sebelum divaksin, siswa harus menjalani swab antigen terlebih dahulu.

Reporter : Evi Dwi Herliyanti

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *