Bubur Asyura, dari Tradisi hingga Makna Kebersamaan

Banjarmasin, Duta TV – Beginilah suasana di Gang Cendrawasih, Kelurahan Kelayan Dalam, Banjarmasin Selatan, Minggu siang (06/07).

Puluhan warga dari berbagai usia berkumpul untuk memasak Bubur Asyura, tradisi yang digelar setiap 10 Muharram.

Sedari pagi, warga bahu-membahu membawa bahan dan peralatan masak berukuran besar. Bahan-bahan seperti beras, santan, jagung, kacang-kacangan, hingga rempah-rempah dimasak bersama dalam kawah besar menggunakan sendok kayu panjang.

Usai matang, Bubur Asyura ini langsung dibagikan kepada ratusan anak yatim di kawasan tersebut. Tak luput kaum duafa dan warga tak mampu.

“Kami memasak sekitar seribu porsi bubur. Semua ini berkat bantuan para dermawan, dan menjadi tradisi tahunan yang kami lestarikan bersama. Hari Asyura ini juga momen membahagiakan anak-anak yatim. Kita ingin hadirkan kebersamaan dan persaudaraan di tengah masyarakat,” ucap Din Jaya, tokoh setempat.

Semangkuk Bubur Syura menjadi simbol solidaritas dan kasih sayang antawarga, tradisi yang tak hanya mengenyangkan perut, tapi juga menghangatkan hati.

Reporter: Nina Megasari, Evi Dwi Herliyanti

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *