Biografi Singkat Guru Sekumpul

Martapura, DUTA TV — Guru Zaini atau biasa dikenal dengan sebutan Guru Sekumpul lahir pada tanggal 11 februari 1942, Beliau memiliki adik perempuan yang bernama Hj. Rahmah. Beliau berdua adalah keturunan ke-8 dari ulama besar tanah banjar yakni Syekh Arsyad Al-Banjari.

Guru sekumpul dan adiknya berasal dari keluarga sederhana yaitu Abdul Manaf bin Muhammad Seman, sedangkan ibunya bernama Hj. Masliah binti H. Mulia Bin Muhyiddin.

Berasal dari keluarga yang taat dengan agama, beliau diajarkan ilmu – ilmu penting seperti tauhid, fiqh, hingga tasawuf. Sedari umur 5 tahun beliau berguru dengan Guru Hasan Pasayangan untuk mempelajari Al-qur’an yang dipantau langsung oleh pamannya yaitu Syekh Samman Mulya dan dilanjutkan dengan menempuh Pendidikan madrasah di kampung Keraton.

Salah satu karomah Guru Sekumpul yaitu ketika beliau memasuki usia baligh, beliau tidak pernah mengalami ihtilam atau mimpi basah.

Selesai menempuh pendidikan di madrasah beliau melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Usaha beliau dalam menuntut ilmu tidak hanya melalui pendidikan formal saja. Beliau juga menuntut ilmu di rumah-rumah para ulama.

Guru sekumpul juga menuntut ilmu di kota Bangil dan berguru dengan Syekh Muhammad Syarwani Abdan Bangil. Tak sampai disitu, beliau kembali melanjutkan Pendidikan ke kota suci Makkah dan dituntun langsung oleh Sayyid Muhammad Amin Al-Kutby.

Ketika beliau berumur 33 tahun, guru sekumpul menikahi Juwairiyah binti H. Sulaiman dan memiliki keturunan Bernama Muhammad Amin Badali yang lahir pada januari 1995 dan Muhammad Hafi Badali yang lahir pada Maret 1996.

Awal mula dakwah guru sekumpul dimulai ketika beliau mengajar di Pondok Pesantren Darussalam Martapura selama 5 tahun, kemudian beliau mengundurkan diri dan membuka pengajian di rumah kediaman beliau yang bertempat di Keraton.

Tak berselang lama, Guru Sekumpul memutuskan untuk pindah rumah di Komplek Ar-Raudhah tempat makam beliau berada saat ini.

Tidak hanya mengajarkan ilmu- ilmu Agama, Guru Sekumpul juga mensyiarkan maulid – maulid habsyi Simtudhurar karya Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.

Lambat laun dakwah Guru Sekumpul semakin masyur. Berbagai macam kalangan hadir dalam pengajian beliau, mulai dari orang awam, pejabat, bahkan selebritis.

Pada pertengahan tahun 1987 kesehatan Guru Sekumpul mulai menurun akibat komplikasi gagal ginjal yang beliau alami. Beliau menjalani pengobatan di rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura.

Usai menjalani pengobatan, kesehatan beliau turun naik hingga sampai waktunya Guru Sekumpul meninggal dunia pada hari Rabu, 10 Agustus 2005.

Kabar kepergian Guru Sekumpul meninggalkan duka yang mendalam untuk seluruh jamaah beliau. Komplek Ar-Raudhah dipadati jamaah bahkan para ulama yang ingin ikut sholat jenazah. Hingga adzan Ashar terdengar menjadi akhir proses pemakaman Guru Sekumpul.

Saksikan terus program-program unggulan Duta Televisi live di sini

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *