Bertani di Tengah Kota, Dari Komunitas Hingga Ketahanan Pangan

Banjarmasin, DUTA TV — Urban farming atau bertani di tengah kota semakin menunjukkan perannya, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, namun juga memberi warna baru bagi lingkungan sekitar.

Adalah Kelompok Tani Puma Tiga, komunitas kecil yang tumbuh dari kesadaran warga akan pentingnya menanam. Tak sekadar menjadi tempat bercocok tanam, komunitas ini juga menjadi ruang untuk berbagi pengetahuan, hasil panen, hingga bertukar bibit dan tanaman.

Pasangan Endah dan Sumpono menjadi sosok di balik tumbuhnya komunitas ini. Secara otodidak, mereka memulai dari lahan sempit berukuran 10 kali 12 meter di samping rumah.

Berawal dari mencoba menanam anggur dengan pupuk dan pestisida organik, tanaman tersebut justru tumbuh subur. Dari keberhasilan kecil itu, keberanian mereka bertambah dan merambah ke ragam tanaman lain.

“Hasilnya kadang kami bagikan ke warga, kami menggunakan pupuk organik,” ujar mereka.

Keberhasilan pasangan ini ternyata menular. Semakin banyak warga yang tertarik ikut menanam hingga lahirlah Kelompok Tani Puma Tiga. Sebagian anggota mengaku bergabung hanya karena hobi, namun seiring waktu mereka merasakan manfaat nyata, mulai dari hasil panen yang bisa dibawa pulang hingga pengeluaran dapur yang semakin hemat.

Aminah, warga yang juga merupakan anggota Kelompok Tani Puma Tiga, mengaku memilih menanam sayuran sejak lama dan dimulai dari rumahnya yang lama.

Dari awalnya hanya berjumlah 10 orang, kini Puma Tiga berkembang menjadi komunitas dengan 31 anggota aktif. Tak hanya memanfaatkan halaman rumah, mereka juga menyulap lahan kosong di sekitar permukiman menjadi kebun produktif.

Di lahan seluas 15 kali 8 meter ini, lebih dari 20 jenis tanaman dibudidayakan, mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga tanaman obat untuk keperluan keluarga. Semua ditanam dengan cara sederhana, namun memberi manfaat besar.

Dari kebun kecil di sudut permukiman, Kelompok Tani Puma Tiga membuktikan bahwa ketahanan pangan dapat dimulai dari langkah sederhana.

Reporter: Nina Megasari

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *