Berbekal Akademik dan Tekhnologi, Lulusan Stikes ISFI Siap Bersaing

Banjarmasin, DUTA TV — Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan atau Stikes ISFI Banjarmasin, mewisuda 63 ahli madya farmasi program studi DIII farmasi angkatan ke-X Rabu pagi(17/11).

Di tahun ini, lulusan Stikes ISFI menorehkan prestasi yang sangat menbanggakan karena salah satu lulusan meraih IPK tertinggi se Kalimantan Selatan, dengan total 3,99.
Penghargaan pun diberikan kepada lulusan yang meraih IPK tertinggi. Harapannya, apresiasi ini menjadi motivasi bagi para mahasiswa lain untuk bersaing meningkatkan kompetensinya di bidang kefarmasian.
“Tidak menyangka bisa dapat IPK tertinggi, setelah ini melanjutkan ke S1,” kata aprilia hijratul mukarramah, lulusan terbaik.
ketua Stikes ISFI Banjarmasin mengaku, selain akademik, mereka juga telah memberikan bekal tehnologi kepada para lulusan. Sehingga saat rampung menempuh pendidikan mereka dipastikan siap bersaing di dunia kerja.
“Alhamdulillah alumni angkatan ke-X peraih peringkat nilai tertinggi se wilayah Kalsel apresiasi luar biasa, mengingat kompetensi kalau mereka tidak lulus mereka belum dikatakan kompeten, tentunya selain ademik itu wajib di standar kami mereka, selain sudah menempuh SKS mereka tidak hanya dibekali akademik tapi adalah sofskil tentunya temen-teman tahu di era sekarang ini sangat diperlukan tidak bisa kami lepaskan lulusan mereka komunikais kolabirasi kordinasi creatifity selain smart unggul bersaing tapi mereka punya talenta di bidang teknologi,” ucap APT Erna Prihandiwati, S.F., Ketua Stikes ISFI Banjarmasin.
“kami sebagai yayasan sangat berharap lulusan ISFI berkarya di masrakat, sehingga mereka bisa mengembangkan keterampilan yang telah diberikan terus belajar mengembabgkan almamater ISFI sudah mendapat prestasi bagus dan membuka prodi kesehatan lain,” tutur APT. Hj. Arlina Fauziah, s.si., M. Farm, Ketua Yayasan.
Dari total lulusan Stikes ISFI Banjarmasin yang jumlahnya mencapai 800 lebih, 75% sudah terserap di dunia kerja. Bahkan, sebagian besar sudah berstatus sebagai pegawai negeri sipil.
Reporter : Evi Dwi Herliyanti





