BANJARMASIN, DUTA TV – Sejumlah pemulung tampak melakukan pemilahan sampah organik maupun non-organik di Pusat Daur Ulang (PDU) kawasan Sungai Gampa, Banjarmasin Utara, Jumat sore (21/3).
Sejak beberapa waktu terakhir, PDU ini memang difungsikan sebagai salah satu tempat pemilahan sampah. Namun, PDU Sungai Gampa belum optimal digunakan untuk mengoperasikan mesin pencacah sampah dan mesin press sampah non-organik lantaran masih terkendala pasokan listrik. Meski demikian, pemilahan sampah di tempat ini dinilai penting untuk mengurangi jumlah sampah residu yang dibuang ke TPA Banjarbakula.
Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin, yang turut memantau lokasi, juga telah menugaskan Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Wildayanti, untuk memberikan arahan kepada para pekerja pemilah sampah di lokasi tersebut.
“Kita dibantu juga oleh Ibu Wilda yang memberikan arahan untuk melakukan cara pemilahan yang benar. Selain pemilahan secara manual, kita juga menggunakan alat pemilah. Di bagian dalam PDU itu ada alat pemilah dan pencacah, nah yang pencacah masih belum dijalankan. Saat ini beberapa alat masih belum jalan karena kendala listrik, tapi mudah-mudahan secepatnya itu bisa digunakan.” kata M. Yamin – Wali Kota Banjarmasin.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia, Wildayanti, menyampaikan saat ini pihaknya fokus memilah sampah lama yang sudah menumpuk di kawasan tersebut. Setelahnya, pemilahan akan beralih pada sampah baru yang dibawa ke TPA Banjarbakula.
“Sampah lama sudah hampir selesai kita lakukan pembersihan. Kalau untuk sampah baru itu sangat efektif kalau dilakukan setiap hari. Sejak tadi pagi sudah selesai kita lakukan pembersihan sebanyak tiga truk, jika dihitung tonasenya satu truk itu sekitar dua ton sampah. Sampah lama sudah hampir selesai, sedangkan untuk sampah hari ini akan kita selesaikan hari ini juga.” tutur Wildayanti – Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia.
Pemko Banjarmasin saat ini juga terus mengupayakan agar pasokan listrik ke PDU Sungai Gampa bisa segera terealisasi, sehingga pusat daur ulang ini bisa beroperasi penuh dan menjadi salah satu solusi untuk mengurangi sampah residu di Kota Seribu Sungai.
Reporter : Zein Pahlevi
