NUSA TENGGARA BARAT, DUTA TV — Bank Pembangunan Daerah atau BPD Kalimantan Selatan, siap mendorong pariwisata di Kalimantan Selatan, melalui bantuan Pembiayaan Infrastuktur. Hal itu meniru dari kemajuan sektor pariwisata Lombok Nusa Tenggara Barat, yang memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat, instansi swasta dan perbankan.
Selain melalui pembiayaan, Bank Kalsel juga tengah mengembangkan teknologi pembayaran digital menggunakan Scan QR Code atau bisa disebut Qris. Hal itu dalam rangka memudahkan masyarakat dalam hal pembayaran digital, termasuk untuk para wisatawan yang masuk areal wisata.
Hal itu disampaikan direktur utama Bank Kalsel, Hanawijaya, dalam kegiatan Gathering Bank Kalsel tahun 2022, di kantor OJK Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Mengangkat tema Pengembangan Sektor Pariwisata Sebagai Sumber Pertumbuhan Perekonomian Terbarukan dan Peran BPD di Dalamnya, Hanawijaya memastikan pihaknya selalu siap mendukung pemerintah dalam meningkatkan dan mengembangkan sektor Pariwisata di banua termasuk infrastukur dalamnya.
“Tadi disampaikan bahwa tidak mungkin dibiayai APBD/APBN peranan perbankan juga ada sekarang sudah dipermudah. Bank Kalsel juga mengembangkan agar bisa bersaing jadi peran Bank Kalsel untuk mendukung Pariwisata Bank Kalsel siap meminjamkan Multiyears, “ jelas Hanawijaya, Direktur Utama Bank Kalsel.
“Memang di satu sisi pak direktur menyampaikan perannya meningkatkan Teknologi dan SDM, salah satu syarat adalah penguatan Permodalan sehingga kita mendorong permodalan Bank Kalsel meningkat sehingga bisa berkembang dengan baik, “ tutur Riza Aulia Ibrahim, Kepala OJK Regional IX Kalimantan .
Selain Sarasehan di kantor OJK NTB, turut digelar ramah tamah yang diisi dengan pemberian penghargaan dan apresiasi dari Bank Kalsel terhadap media, yang selama ini menjalin kolaborasi dan kerjasama dalam hal informasi dan pengembangan perekonomian di banua melalui pemberitaan, salah satunya Duta Televisi.
“Tentu saja persoalan Sektor Pariwisata banyak tidak bisa dihendel semua oleh Pemprov sehingga harus ada kolaborasi antara Pemkab, masyarakat setempat dan Pelaku Industri Pariwisata, “ jelas Yusron Hadi, Kepala Dinas Pariwisata NTB.
Reporter : Evi Dwi Herliyanti