Batasi Gadget, 40 Santri Pesantren Ramadhan Wira Satya Nugraha Dikarantina
Banjarmasin, DUTA TV — Puluhan santri pesantren ramadhan Wira Satya Nugraha yang berlokasi di Kawasan Sungai Jingah, mulai menjalani karantina selama 20 hari kedepan.
Para santri sengaja dikarantina, agar mudah dalam menyerap pembelajaran yang seluruhnya berkaitan dengan alquran dan adab islami.
Pembina Yayasan Wira Satya Nugraha Guru Syaiful Anshari mengakui, kendati baru tahun pertama membuka pesantren Ramadhan, namun pihaknya langsung menggagas karantina agar para santri fokus dalam beribadah dan belajar al quran.
Harapannya agar setelah karantina, minimal para santri sudah mampu menghafal juz amma.
Tujuan utama karantina sendiri adalah mengurangi dan menghindari penggunaan gadget selama Ramadhan. Para santri tidak diperbolehkan membawa gadget termasuk smartphone selama menjalani karantina.
“Ini pesantren ramadhan ini kami mengadakan ini sebenarnya ingin merekrut anak-anak yang usianya sampai untuk bisa menghafal minimal juz amma atau taksin memperbarui makhraz dan tajwid alqurannya yang dimana juga disyaratkan disini untuk tidak menggunakan hpnya jujur saja saat ini penjajahan android, sambung take dua.. Tahun ini tahun pertama dan belum genap satu tahun usia yayasan pembangunan darul quran ini tentunya tadi mengenai masalah yang kami sampaikan tentunya kami tdk memberikan izin kpd orangtua utk anaknya membawa hpnya knp sebab krn selama ini kendala kita semua untuk hafalan ada di hp semoga tahun depan lebih banyak dan kami tidak sedikitpun memungut biaya dalam artian di yayasan sudah ada donatur tetap jadi ini untuk membina anak-anak paling tidak mereka menyukai dan mencintai alquran,” kata Guru H Syaiful Anshari, Pembina Yayasan Wira Satya Nugraha
Sementara, guru pengajar menyebut selama menjalani karantina, para santri sepenuhnya belajar tentang al quran dan hafalan doa sholat beserta tata caranya. Pembelajaran sendiri dibagi tiga sesi dari pagi hingga menjelang waktu berbuka puasa.
“Yang paling utama itu hafalan juz 30 takhsin jd nanti anak-anak tahu letak keluarnya huruf hijayah adab-adab islami seperti berwudhu sebelum menghafal sholat tahajud sholat dhuha dan pembacaan shiroj nabawiyah kalau pembelajaran dibagi 3 tahap jam 7 sampai jam 8 hafalan itu ulang ucap istirahat langsung ke pembelajaran 8.30 sampai 11.30 itu baru lamanya nanti ada materi tentang takhsin bisa sampai 2 jam biar lebih matang dalam pembelajarannya disamping disampaikan itu ada prakteknya,” ucap Rusman Dinullah, Pengajar
Yayasan ini sendiri, membuka pesantren ramadhan khusus santri laki-laki mulai usia SD hingga SMP. Di tahun depan, Yayasan Wira Satya Nugraha menarget sebanyak -banyaknya peserta sebagai upaya mengurangi pengaruh-pengaruh negatif yang didapat dari gadget dan media sosial.
Reporter : Evi Dwi Heliyanti