Baru Pertama Itikaf ? Yuk, Pelajari Tata Caranya

Jakarta, DUTA TV — Itikaf memiliki arti berdiam diri di masjid dengan niat untuk mendekatkan diri pada Allah Swt.
Ketika beritikaf, kamu dapat berzikir, bertasbih, membaca Al Quran, bermuhasabah, mengingat hari akhir, mendengarkan nasihat agama, bergaul dengan orang saleh, dan hal lainnya yang bisa membuatmu merasa dekat dengan Allah Swt.
Beritikaf dapat dilakukan oleh semua orang, tetapi bisa menjadi haram apabila dilakukan oleh seorang istri atau hamba sahaya tanpa izin.
Hal tersebut karena jika dilakukan oleh perempuan tanpa izin, itikaf dapat menjadi makruh karena dapat mengundang fitnah.
Waktu beritikaf pada bulan Ramadan
Dilansir dari muhammadiyah.or.id, itikaf dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Hadis riwayat Aisyah r.a. menuliskan:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]
Artinya: “Bahwa Nabi Saw melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat.” [HR. Muslim]
Berdasarkan dalil di atas, itikaf dapat dilakukan setiap waktu di bulan Ramadan, tetapi sunnah Rasul mengatakan biasanya ibadah ini dilakukan pada 10 hari terakhir di Ramadan.
Itikaf tidak terikat oleh waktu dan tidak ditentukan batasan waktunya. Ini artinya, itikaf dapat dilakukan selama sehari semalam (24 jam) atau dalam beberapa waktu tertentu, baik itu selama satu jam, dua jam, tiga jam, dan seterusnya.
Tata cara itikaf
Adapun cara melakukan iktikaf sebagai berikut:
- Melaksanakan sholat wajib dan sholat-sholat sunnah
- Membaca atau tadarus Al Quran
- Memperbanyak bertasbih
- Memperbanyak bertahmid
- Memperbanyak bertakbir
- Memperbanyak istighfar
- Membaca sholawat nabi
- Memperbanyak doa-doa secara khusyuk dan tafakur
Sementara itu, syarat untuk seseorang agar bisa beritikaf adalah beragama Islam, berakal sehat, dan bebas dari hadas besar.
Selama beri’tikaf, seseorang diharapkan untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa membatalkan ibadah ini, seperti berhubungan suami-istri.(cnni)