Banjir Sintang Pukul Telak UMKM
Pontianak, DUTA TV — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat (Kalbar) Joni Isnaini mengatakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi sektor usaha yang paling terdampak banjir yang merendam Sintang selama hampir satu bulan.
“UMKM jadi yang terdampak betul, apalagi adanya pandemi covid-19. Tentu roda ekonomi pasti stagnan,” kata, Kamis (18/11).
Ia pun meminta bantuan usaha kepada pemerintah pusat agar dapat disalurkan kepada pelaku UMKM. Ia berharap pemerintah tidak hanya memberikan bantuan di saat musibah, melainkan insentif usai banjir ini mereda.
Bentuk insentif yang diharapkan dapat berupa bantuan gaji bagi karyawan, hingga modal usaha. Sebab, menurutnya, UMKM yang saat ini masih berutang kepada bank tentu akan sulit membayar cicilannya di tengah situasi seperti ini.
“Kami berharap ada perhatian khusus untuk UMKM di Kabupaten Sintang, untuk teknisnya nanti dapat dikoordinasikan bersama pemangku kepentingan terkait. Kita harus pilih-pilih mana yang terdampak dan harus kita data secara jelas,” ujarnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih belum dapat menghitung kerugian secara finansial akibat banjir ini. Namun, banjir ini memukul sektor UMKM dan merendam banyak pemukiman hingga rumah ibadah.
Joni mengatakan terdapat 12 kecamatan di 4 kabupaten yang terdampak banjir ini yakni Sintang, Sanggau, Kapuas Hulu, dan Melawi. Namun Kabupaten Sintang dikabarkan menjadi yang terparah mengingat terdapat kawasan hutan lindung yang juga dialiri sungai Kapuas memiliki kondisi yang kritis.
Lebih lanjut, Kadin Kalbar akan selalu memantau perkembangan banjir ini dan diharapkan banjir akan segera surut. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pelaku usaha lainnya untuk membawa bantuan dari luar Sintang agar dapat memberikan pasokan makanan bagi warga terdampak banjir.(cnni)