Kalsel Bakal Miliki Laboratorium Emerging Disease

Banjarmasin, DUTA TV Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin bersama Kepala Balai Veteriner Banjarbaru dan instansi terkait, melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking Gedung Laboratorium Emerging Disease , yang beralamat di Jalan Ambulung Banjarbaru .

Laboratorium yang dikerjakan di atas lahan seluas 3.200 meter persegi ini, akan jadi cikal bakal laboratorium pengujian dan penyidikan penyakit hewan regional seluruh Kalimantan .

Berdasarkan site plan laboratorium yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp30 miliar ini, bangunan akan dilengkapi dengan peralatan dan fasilitas yang lebih modern dan canggih.

Dana pembangunan laboratorium emerging disease berasal dari Kementerian Pertanian Kementan RI yang nantinya akan menjadi pusat penelitian segala penyakit hewan yang ada di Kalimantan.

Site plan Laboratorium Emerging Disease (Foto : Duta TV)

Kehadiran laboratorium Emerging Disease di Banjarbaru menjadi pilar keamanan kesehatan dan ketahanan pangan bagi manusia dan hewan, serta sebagai laboratorium penyokong ibu kota negara (IKN) Nusantara.

Walikota Banjarbaru berharap laboratorium kesehatan hewan  akan membantu pencegahan penularan penyakit.

“Pembangunan laboratorium diharapkan bisa membantu pencegahan penyebaran penyakit,”katanya.

“Laboratorium emerging disease. Karena banyak penyakit baru yang masuk di Kalimantan. Tahun 2022-2024 banyak penyakit yang masuk Kalimantan, makanya perlu deteksi dan penanganan penyakit. Pengujian bisa semua ternak, kambing, sapi, ungags, juga produk makanan seperti susu, sosis dan sebagainya,”terang Putut Eko Wibowo, Kepala Balai Veteriner Banjarbaru.

Laboratorium Emerging Disease akan dilengkapi dengan peralatan canggih untuk analisis mikrobiologi seperti bakteri, virus dan jamur parasit, dan genetika yang memungkinkan identifikasi cepat dan akurat dari patogen dan penyakit.

Selain itu laboratorium yang mulai dibangun ini juga memfasilitasi penelitian interdisipliner, memungkinkan kolaborasi antara ahli kesehatan manusia, ahli hewan dan ahli lingkungan.

 

Reporter : Suhardadi

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *