Pertamina Bicara Solar Langka, Pengusaha : di Kalimantan Sudah Lama
Jakarta, DUTA TV — Usai masalah kelangkaan minyak goreng, kini masyarakat dihadapkan oleh kelangkaan BBM jenis solar. Persoalan langkanya solar ini heboh di jagat maya Twitter.
Seperti terlihat Selasa (29/3/2022), salah seorang netizen menulis, antrean kendaraan diesel terjadi di SPBU Tambak Beras, Jombang. Dalam video yang diunggahnya, terlihat truk yang mengantre untuk mendapatkan solar.
Ada netizen lain yang mengunggah video serupa. Namun, ia tak menunjukkan lokasi SPBU.
Langkanya solar ini dibenarkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan. Dia mengatakan, kelangkaan terjadi di mana-mana.
“Sekarang di mana-mana sudah terjadi antrean di Pulau Jawa ini. Tapi kalau sebetulnya kelangkaan itu sudah sejak lama terjadi di daerah Sumatera dan Kalimantan,” katanya.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, isu kelangkaan solar mesti dilihat dari dua sisi yakni pasokan (supply) dan permintaan (demand). Dari sisi pasokan, terang Nicke, kuota solar tahun ini lebih rendah dibanding realisasi tahun sebelumnya.
“Dari supply side kuota 2022 lebih rendah 4,5% dibanding realisasi 2021 jadi sisi supply side memang lebih rendah,” katanya dalam rapat dengar pendapat Komisi VII.
Sementara, dari sisi permintaan mengalami peningkatan. Hal itu salah satunya didorong oleh pertumbuhan ekonomi.
“Demand side ada faktor pertumbuhan ekonomi, harga komoditas meningkat, ada kemungkinan terjadinya kecurangan,” ujarnya.
Nicke mengatakan, pihaknya memprediksi penyaluran solar subsidi ritel di akhir tahun 2022 mencapai 16 juta kiloliter (KL). Jumlah itu 14% lebih tinggi dari kuota yang ditetapkan pemerintah.(dtk)