Petani Nunukan Ingin Ekspor Rumput Laut Sendiri

Nunukan, DUTA TV — Setiap bulannya, sentra produksi rumput laut Kampung Mamolo di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara bisa memproduksi hingga 3.000 ton rumput laut. Sayang, dengan jumlah produksi sebanyak itu, sentra produksi rumput laut ini masih mengandalkan kota lain untuk melakukan ekspor.

Saat ini, rumput laut dari Kampung Malomo masih mengirim produk rumput laut hasil panennya ke kota lain seperi Pare-pare, Makassar hingga Surabaya. Dari sana, baru rumput laut itu diekspor ke berbagai negara khususnya China.

“Harapannya kami, Kabupaten Nunukan ini bisa langsung ekspor sendiri. Jadi kami panen, baik mentah atau diolah jadi produk setengah jadi, langsung diekspor. Jadi nggak perlu dikirim lagi ke Makassar atau Surabaya,” kata Ketua Asosiasi Pedagang Rumput Laut Nunukan, Kamarudin.

Ia melanjutkan, budidaya rumput laut jadi unggulan para petani di Demplot Budidaya Rumput Laut Kelompok Makmur Binaan Kodim 0911/Nunukan itu. Sentra produksi ini melibatkan sedikitnya 4.000 orang yang secara resmi terdaftar di kelompok tani rumput laut tersebut.

Dengan harga rumput laut terendah Rp 14.000/kg atau Rp 14 juta/ton. Maka, sekali panen, kelompok tani ini bisa meraup hingga Rp 42 miliar atau Rp 504 miliar/tahun.

Nilai ekonomi itu bisa melonjak berkali-kali lipat bila produk rumput laut sudah diolah baik menjadi produk setengah jadi atau produk jadi berbentuk tepung. Apa lagi, rumput laut yang dibudidayakan kelompok tani ini memiliki banyak produk turunan seperti bahan pembuat agar-agar hingga bahan dasar pembuat kosmetik.(dtk)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *