Puluhan Siswa di Martapura Keracunan Makan Bergizi Gratis di Rawat di RSUD Ratu Zalecha

MARTAPURA, DUTA TV — Puluhan pelajar di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ratu Zalecha Martapura, Kamis (9/10/2025) siang, setelah mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah.
Hingga Kamis petang, sedikitnya 40 siswa dari berbagai jenjang pendidikan — mulai dari MI, MTs, hingga MA dan SMA — dilaporkan mengalami mual, muntah, sakit perut, serta lemas.
Wali murid dan relawan tampak sibuk memastikan kondisi anak-anak mereka di area rumah sakit, sementara ambulans relawan terus berdatangan membawa siswa yang mengalami gejala serupa.
Salah satu siswa, Ahmad Nuzhan, pelajar kelas 4 MI Assalam Martapura, mengaku menu makanan yang disantapnya terasa tidak biasa.
“Menu makanannya nasi kuning, ayam suwir, dan melon. Tapi ayamnya bau dan rasanya asam. Sekitar jam 1 siang saya merasa lemas dan muntah. Biasanya tidak pernah seperti ini,” ujarnya kepada Duta TV.
Beberapa jam setelah mengonsumsi makanan tersebut, Nuzhan harus menjalani perawatan medis di RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Komandan Kodim 1006/Banjar, Letkol Inf. Bambang Prasetyo Prabujaya, bersama Sekda Banjar, turun langsung meninjau penanganan para siswa di rumah sakit.
“Hingga Kamis petang ini tercatat 40 siswa yang dirawat, tiga di antaranya sudah diperbolehkan pulang karena membaik,” ungkap Letkol Bambang.
Menurutnya, siswa yang terdampak berasal dari MAN Assalam, MTs Assalam, MI Assalam, SD Muhammadiyah, dan SDN Pesayangan 1.
Pemerintah daerah bersama tim gabungan Kodim dan Dinas Kesehatan telah mengambil sampel makanan dari dapur penyedia SPPG Tungkaran untuk diperiksa di laboratorium. Hasil sementara menunjukkan menu yang dikonsumsi terdiri dari ayam dan sayur.
Letkol Bambang memastikan seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah daerah.
“Bapak Pj Sekda sudah memastikan bahwa semua biaya pengobatan korban ditanggung Pemkab Banjar. Kami juga menyiapkan RS Pelita Insani dan Puskesmas Martapura I serta II jika pasien bertambah,” jelasnya.
Ia menegaskan, pemerintah dan TNI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG agar kasus serupa tidak kembali terjadi.
“Program Makan Bergizi Gratis ini baik dan bermanfaat, tapi harus diawasi. Tidak boleh ada kelalaian. Jika nanti hasil pemeriksaan menunjukkan ada unsur penyimpangan, kami akan tindak sesuai aturan,” tegasnya.
Reporter : Suhardadi





