135 Orang Meninggal, Pejabat Pelabuhan Beirut Jadi Tahanan Rumah
DUTA TV – Pemerintah Libanon menetapkan pejabat pelabuhan Kota Beirut sebagai tahanan rumah menyusul ledakan dahsyat pada pukul 18.02 Selasa (4/8), waktu setempat.
Keputusan untuk menahan pejabat terkait dilakukan karena ada dugaan kelalaian dalam bertugas sehingga mengakibatkan ledakan yang menewaskan setidaknya 135 orang itu.
“Kami menyerukan kepada pimpinan militer untuk menetapkan tahanan rumah kepada seluruh pihak yang mengorganisir penyimpanan amonium nitrat (di Pelabuhan Beirut),” ujar Menteri Informasi Libanon Manal Abdel Samad, dikutip dari AFP, Kamis (6/8).
Dilansir AP, investigasi dilakukan untuk mencari tahu alasan 2.750 ton amonium nitrat, yang diduga sebagai sumber ledakan besar, tersimpan di salah satu gudang pelabuhan selama enam tahun lamanya.
Amonium nitrat sendiri merupakan bahan kimia yang berdaya ledak tinggi yang biasa digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk.
Jaksa Agung Libanon Ghassan Oueidat memerintahkan badan keamanan setempat untuk melakukan investigasi terhadap surat-surat terkait penyimpanan material tersebut.
Pada 2014, pejabat bea cukai Libanon mengirimkan surat kepada hakim terkait barang kimia sitaan dari sebuah kapal. Dalam surat tersebut, kepala bea cukai setempat mengingatkan soal “bahaya jika material itu disimpan di tempatnya, dan berdampak pada keamanan pegawai (pelabuhan)”. Ia menyarankan agar material itu untuk diekspor atau dijual ke perusahaan bahan peledak. Surat serupa disebut juga dikirimkan pada 2015 dan 2016.
Presiden Libanon Michael Aoun bersumpah akan menjatuhkan “sanksi terberat” terhadap pihak yang bertanggung jawab. Ia juga menetapkan status darurat nasional selama dua pekan terkait insiden di ibu kota ini.(cnn)