DUTA TV BATOLA – Pasca ambruknya jembatan Desa Tanipah Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala (Batola) tahun 2018, akses jembatan darurat berkonstruksi ulin sudah dibangun oleh pemerintah daerah. Meski demikian, kondisi jembatan yang hanya memiliki lebar 1,5 meter tersebut tidak bisa dilalui kendaraan roda 4, sehingga menyulitkan warga setempat khususnya mereka yang memiliki mobil.
Dengan kondisi seperti ini, warga harus bergantian saat melintas. Terutama pada pagi hari dimana warga mulai ramai beraktivitas secara bersamaan. Sehingga tak jarang kerap terjadi antrian panjang kendaraan.
“Ini jembatan darurat dibangun lagi. Bahan ulin. Tapi lebarnya 1,5 meter aja, tidak bisa berselisihan, harus gantian. Apalagi kalau pagi hari, banyak orang lewat, antrian panjang. Semoga segera diperbaiki jembatan yang ada ini,”ujar Emy, warga setempat.
Selain harus antri, warga yang memiliki mobil juga merasakan kesulitan apabila akan melintas di atas jembatan tersebut.
“Iya sulit melintas. Mereka yagn punya mobil terpaksa parkir di seberang. Yang bawa barang juga harus diturunkan dulu lalu diangkut dengan roda 2,”kata Jamilah.
Jembatan Desa Tanipah yang dibangun pada tahun 2015 lalu, ambruk. Padahal bangunan yang menghabiskan dana APBD Kabupaten Batola sebesar Rp 17 miliyar tersebut baru berusia 1 tahun.
Ambruknya jembatan tersebut diduga karena pembangunannya tidak sesuai dengan spesifikasi  dan teknis yang dikerjakan oleh PT Citra Bakumbai Abadi selaku kontraktor. Terutama dalam pemasangan tiang pancang yang kurang dalam.
Â
Reporter : Ahmad Sahsada Bakti