UNESCO Teliti Batu Sekis Sungai Kembang, Diperkirakan Berusia 200 Juta Tahun

Martapura, DUTA TV  United Nations Educational Scientific And Cultural Organization (UNESCO) bakal menguji kembali batu sekis di lokasi wisata Sungai Kembang Desa Aranio Kabupaten Banjar.

Objek wisata ini berada sekitar 20 kilometer dari bundaran Simpang Empat Kota Banjarbaru, dan tepat di tepian Jalan Ir. Pangeran Muhammad Noor.

Dibalik keindahan wisata air Sungai Kembang, UNESCO memperkirakan keberadaan batu sekis di lokasi tersebut merupakan bebatuan yang berasal dari dasar lautan purba 200 juta tahun lalu.

Diduga bebatuan muncul ketika proses perubahan alam maupun terbentuknya kepulauan Indonesia, khususnya pulau Kalimantan.

Dari penelitian awal UNESCO, menurut Kadisporabudpar Banjar Irwan Jaya, akan ditindaklanjuti kembali pada bulan Juli 2024. Dimana sejumlah anggota tim UNESCO sudah mengkonfirmasi akan melakukan penelitian lanjutan untuk memastikan perkiraan itu, sekaligus dalam upaya mempertahankan Sungai Kembang masuk kawasan geopark.

“Penelitian lanjutan batu sekis di Sungai Kembang untuk  geopark,”kata IRwan.

Camat Aranio, Dedi Kurniadi membenarkan tentang rencana kedatangan rombongan peneliti UNESCO, dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat untuk menata kawasan wisata, sekaligus memelihara bebatuan sekis yang memiliki nilai sejarah peradaban dunia, khususnya Kalimantan.

“Kami melakukan persiapan penataan Kawasan,”ujarnya.

Objek wisata Sungai Kembang memiliki karakteristik unik, yakni bebatuan keras yang memenuhi sebagian lokasi, sehingga menghadirkan aliran riam dan air terjun kecil yang menambah eksotis serta menjadi obyek photo menawan.

 

Reporter : Tarida Sitompul

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *