Uhuk ! Harga Gula dan Kopi Ngasih Kode
Jakarta, DUTA TV — Mengacu ke tradingeconomics.com, harga gula di pasar internasional di perdagangan Senin, 7 Maret 2022 terpantau kembali menanjak ke atas 19,45 sen dolar AS per pon mendekati level rekor 5 tahunan di 20,42 sen dolar AS per pon pada medio November 2021. Sementara, ongkos kargo diprediksi masih akan tetap tinggi dengan ketersediaan kapal yang terbatas.
“Harga gula mendekati 20 sen dolar AS per pon. Saat ini bergerak di atas 19 sen dolar AS per pon atau US$470 per ton. Ini eskalasi dari 17,5 sen lalu ke 18 sen hingga saat ini di 19 sen. Ini termasuk tinggi dan pemerintah perlu was-was,” kata Ketua Umum Ikatan Ahli Gula (Ikagi) Aris Toharisman kepada CNBC Indonesia, Senin (7/3/2022).
Seperti diketahui, pemerintah memberikan izin impor 1,1 juta ton gula untuk tahun 2022.
Sebanyak 250 ribu ton diantaranya diberikan kepada PTPN III Holding Perkebunan. Dimana, dari total kuota tersebut, sebanyak 150 ribu ton berupa gula kristal putih (GKP) untuk siap konsumsi.
Sementara harga kopi diprediksi masih berpeluang menguat dan akan terus naik hingga tembus 260 sen dolar AS per pon atau US$2,60 per pon. Tertinggi sejak tahun 2012.
Chart tradingeconomics menunjukkan, harga kopi berjangka pada perdagangan, Senin, 7 Maret 2022 bergerak di US$2,27 per pon. Terendah sejak 3 Januari 2022.
“Harga kopi selama 8-9 bulan terakhir ini memang naik turun, tapi dalam arah menuju ke atas. Sebab, sejak terjadi frost (embun beku) di Brasil tahun lalu, diprediksi akan ada shortage hingga 3 tahun ke depan. Harga bisa tembus US$260 sen dolar AS per pon,” kata Wakil Ketua Asosiasi Eksportir & Industri Kopi Indonesia (AEKI) Pranoto Soenartokepada CNBC Indonesia, Senin (7/3/2022).
Pasalnya, lanjut dia, Brasil juga tidak memiliki stok yang mencukupi sebelum terjadinya frost.
“Tahun 2021, banyak gagal panen karena cuaca. Lucunya, kita ini memang nggak rejeki. Selalu, setiap harga naik justru gagal panen. Kita dari asosiasi berusaha melakukan perbaikan tapi cuaca nggak bisa dilawan,” ujarnya.Hanya saja, imbuh dia, petani di Indonesia kehilangan momentum.
Hanya saja, imbuh dia, panen tahun ini diharapkan masih mampu mempertahankan capaian tahun 2021.
Menurut Pranoto, konsumsi kopi nasional dalam 3-4 tahun terakhir melonjak dari 800 gram per kapita per tahun menjadi 1,6 kg per kapita per tahun. Didorong konsumen milenial.(cnbci)