Tolak Bazar Ramadhan, Pedagang Limbur Raya Geruduk DPRD Kotabaru
Kotabaru, DUTA TV — Puluhan pedagang Pasar Limbur Raya menggeruduk kantor DPRD Kabupaten Kotabaru. Mereka ramai-ramai menutup toko demi mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) soal rencana kegiatan Gebyar Ramadhan di siring laut.
Rapat digelar sebagai tindak lanjut atas keberatan pedagang terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dalam rapat ini pedagang menyampaikan berbagai keluh kesah mulai sepinya pengunjung pasar hingga tunggakan sewa. Mereka pun berharap penjualan meningkat pada bulan puasa agar bisa balik modal.
Karena alasan itu pedagang bersikeras menolak diadakannya bazar pada kegiatan Gebyar Ramadhan, terutama yang menjual produk konveksi dan barang kelontong. Pedagang sampai mengancam akan melakukan aksi tutup pasar jika tuntutannya tak dipenuhi.
Dewan sendiri akhirnya sepakat untuk ikut menolak bazar dengan berbagai pertimbangan.
Selain khawatir pedagang lokal kalah saing, juga karena siring laut merupakan kawasan wisata bukan perdagangan. Penolakan akan dituangkan dalam surat untuk dilayangkan kepada bupati.
“Ini dalam rangka kita menghidupkan perekonomian masyarakat di Kotabaru, ketika tidak ada persaingan pedagang dari luar mudah-mudahan minat beli masyarakat meningkat, akhirnya Pasar Limbur jadi ramai lagi,” ungkap Syairi Mukhlis, Ketua DPRD Kotabaru.
“Untuk bazar UMKM dan kegiatan lainnya kami tidak protes, yang kami protes hanya barang-barang pabrikasi. Apabila pemerintah daerah tidak setuju dengan keputusan dewan kami akan menurunkan lebih banyak lagi kawan-kawan kami untuk aksi menutup pasar agar dilihat oleh pemerintah baik di Kalsel maupun nasional,” tutur Adi Sutomo, salah seorang pedagang Pasar Limbur Raya.
Sebelumnya pedagang Pasar Limbur Raya telah menyampaikan protes kepada SKPD terkait akan tetapi tidak ada tanggapan. Dalam rapat ini pun dua SKPD yang menjadi koordinator kegiatan hanya dapat menampung aspirasi pedagang namun tak bisa memberi keputusan.
Reporter : Nazat Fitriah