Tekan Angka Stunting, BKKBN Kalsel Sharing Program Kerja ke BKKBN DIY
Yogyakarta, DUTA TV — Perwakilan badan kependudukan keluarga berencana nasional kalimantan selatan atau BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan beserta jajaran dan tim Satgas penurunan stunting, melakukan kunjungan kerja ke kantor BKKBN Provinsi daerah istimewa Yogyakarta, Selasa pagi(20/12).
Kunjungan ini dilakukan untuk sharing pengalaman dan program kerja, dalam memanajemen audit kasus stunting dan pendampingan audit kasus stunting.
Kepala perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan, Ramlan mengatakan, saat ini jumlah kasus stunting di kalsel mencapai 30% dan kasus itu melebihi dari batas secara nasional yakni, 14%.
Ramlan menyebut, sejumlah kendala dalam penurunan stunting di Kalsel sendiri dipengaruhi masih banyaknya kawin muda yang berpotensi melahirkan anak stunting, belum baiknya penanganan stunting oleh petugas di kabupaten kota, dan juga faktor sensitive, seperti penggunaan jamban di sungai dan masih banyaknya masyarakat tidak mengkonsumsi air bersih, serta keluarga tidak menempati rumah tidak layak huni.
Dipilihnya BKKBN Provinsi DIY, karena DIY dinilai mampu dan sangat baik, dalam menekan angka stunting di daerahnya secara nasional, yakni 17,3%.
Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Diharapkan dengan sharing program kerja ini, dapat menurunkan angka stunting di Kalimantan Selatan, hingga 2024 mendatang.
Reporter : Mawardi