Tatum Soroti Banyak Warga Batola KTP Banjarmasin.
Barito Kuala, DUTA TV — Anggota DPRD Kalsel Siti Nortita Ayu Febria Rosani atau yang akrab disapa Tatum, menyoroti banyaknya warga di daerah pemilihannya Barito Kuala ber-KTP di Banjarmasin.
Bahkan, menurutnya ada warga yang sudah lebih 5 tahun berdomisili di Barito Kuala khususnya Handil Bakti enggan mengurus dokumen kependudukan mereka.
Kendalanya karena permasalahan jarak. Pasalnya, mereka yang berdomisili di kecamatan Alalak khususnya Handil Bakti harus menempuh jarak kurang lebih 1 jam ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Batola di Marabahan, jika ingin mengurus dokumen kependudukannya.
Hal inilah yang membuat ia memilih mensosialisasikan perda nomor satu tahun 2019 tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan,kepada warga, pembakal dan para ketua RT di kecamatan Alalak, dalam kesempatan ini ia turut mensosialisasikan adanya gebrakan baru dari Bupati Batola yakni menyediakan anjungan Dukcapil mandiri atau ADM di kecamatan Alalak dalam rangka mempermudah masyarakat melakukan pengurusan dokumen kependudukannya dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh.
“Perda administrasi kependudukan ini meliputi mengenai administrasi masyarakat mulai dari Akte Kelahiran, KIA, KTP sampai dengan Akta kematian itulah kami mensosialisaikan Perda di kecamatan Alalak itu di Handil Bakti, banyak belum berkartu keluarga Batola tapi KTP Banjarmasin itu kami mendorong agar pindah jadi warga Batola rata rata banyak kendala banyak alasannya salah satunya karena jarak bolak balik ke Marabahan sekarang kec Alalak sudah ada fasilitas anjungan KTP Dumcapil akan memfasilitasi perekaman KTP yng berpindah ke Batola,” kata Tatum anggota DPRD Kalsel
“Sebenarnya kalau kita bicara jarak kalau perlu dokumen tersebut jarak kada telalu jauh jua tapi dalam rangka menyelesaikan masalah itu Bupati kita menyelenggarakan ADM itu nanti bisa langsung mencetak disini,” ucap Muhammad Sya’rawi, Camat Alalak
Dalam Sosper ini, ketua komisi 1 ini juga menampung berbagai aspirasi yang disampaikan para pembakal dan ketua RT, terkait persoalan kerusakan jalan yang terjadi karena dampak banjir awal tahun lalu.
Reporter : Evi Dwi Herliyanti