Tak Punya Masjid, Warga Sungai Bangkal Mengeluh ke Dewan

 

 

Barito Kuala, DUTA TV —  Sungai Bangkal merupakan satu – satunya desa di kecamatan Sungai Tabuk yang tidak memiliki masjid. Oleh karenanya, warga desa setempat mengeluh ke Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, Gusti Abidinsyah. Pasalnya dari 21 desa yang ada, Desa Sungai Bangkal merupakan desa yang terbilang cukup tua.

Dalam sosialisasi perda Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, salah satu tokoh agama setempat, Rahmadi Nurhadi menyebut keberadaan mushola atau langgar sudah tidak sebanding dengan kapasitas warga.

Apalagi jika ingin melaksanakan sholat Jum’at, warga setempat harus menyeberang ke desa tetangga.

“Dari 21 desa di kecamatan Sungai Tabuk cuma desa kita yang tidak punya masjid. Sedangkan desa kita cukup tua. Disamping itu kita melihat antusiasme masyarakat cukup besar sehingga perlu yang sekelas masjid,” katanya.

Sementara Wakil Rakyat Dapil Kabupaten Banjar ini mengaku banyak keluhan yang ia terima saat sospernya, termasuk terkait permasalahn penerangan jalan umu. (PJU) yang nyaris tidak ada di desa itu. Sehingga wargapun kesulitan saat melakukan aktifitas keagamaan setiap malam hari.

“Disampaikan oleh Guru Rahmadi tak punya masjid atau mushola. Dibuat masjid di sana. Diantara 4 langgar atau mushola dibuat masjid. Sementara ini kan perlu proses. Kami siap membantu dengan catatan masyarakat harus musyawarah desa dulu untuk memastikan langgar dibuat masjid. Sementara nanti akan kita coba menjadi masjid,” katanya.

“Karena di desa kami belum ada masjid sehingga perlu diadakan kegiatan keagamaan. Meskipun di desa kami status mushola atau langgar diubah jadi masjid kepanitiannya akan dibentuk dulu,” ujarAs’at, Pembakal Desa Sungai Bangkal

Di sisi lain terkait perda nomor 4 tahun 2016, warga Desa Sungai Bangkal meminta adanya dukungan, baik itu dari pemprov, pemkab maupun pemerintah desa, untuk mengembangkan usaha dari hasil pertanian yang umumnya menjadi pendapatan warga.

Dukungan itu bisa meliputi berbagai pelatihan sehingga tak hanya terpaku dari hasil tani berupa beras maupun sayur – sayuran serta buah – buahan. Sehingga warga juga memiliki usaha sampingan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

 

Reporter : Evi Dwi Herliyanti

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *