Tak Kenal Pandemi, Arang Batok Kelapa Terus Diasapi

Banyuasin, DUTA TV — Meskipun di tengah kondisi pandemi, penjualan arang batok yang terbuat dari kulit kelapa masih tetap berjalan stabil dan berproduksi untuk memenuhi permintaan pasar.
Kendati terjadi kenaikan bahan baku imbas pandemi, namun sejumlah pembuat arang batok yang berada di kawasan Sungai Pinang Kecamatan Rambutan Di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan terus mengasap membuat arang batok dengan rata-rata produksi setiap harinya mencapai 1,5 ton.
Menurut pengusaha arang batok, M. Farhan, mereka kerap kali terkendala dalam mendapatkan bahan baku. Namun guna memenuhi permintaan pasar yang meningkat meski hanya sekitar 10 %, mereka tetap bertahan dan terus berproduksi.
“Kita jual cukup stabil ya walau pandemi cuma ada kenaikan harga bahan baku saja,”katanya.
Pembuatan arang batok kelapa dilakukan secara tradisional melalui proses pembakaran sehari semalam menggunakan tong atau drum. Setelahnya arang diayak agar menghasilkan arang yang berkualitas.
Para pengusaha arang batok di kabupaten Banyuasin berharap pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga mereka tak lagi kesulitan mencari bahan baku untuk memproduksi arang batok yang telah puluhan tahun menjadi tumpuan untuk menghidupi keluarga.
Mereka juga berkeinginan bisa mengekspor arang batok dengan kebijakan serta bantuan dari pemerintah setempat.(ant)



