STAFSUS GUBERNUR KALSEL : “AERO CITY KAWASAN BANDARA SAMSUDIN NOOR BARU”

Banjarbaru- Duta TV, 3 Januari 2019. Memasuki awal tahun 2019 ini, Staf Khusus Gubernur Kalimantan Selatan mendiskusikan Pra dan Pasca Peresmian Bandara Samsudin Noor yang baru nanti. Dalam diskusi dibahas perlunya ada persiapan sebelum Bandara itu di resmikan pemakaiannya pada Bulan Oktober 2019 nanti, sesuai arahan Paman Birin (Gubernur Kalimantan Selatan) menghendaki status bandara tersebut pada saat diresmikan nanti sudah mempunyai status sebagai Bandara Internasional, oleh karena itu Stake Holder yang terkait, seperti Dinas Perhubungan, Perum Angkasa Pura I dan Kanwil Hukum dan HAM serta Bea Cukai perlu menyiapkan dari sekarang untuk melengkapi segala persyaratan yang diamanatkan untuk suatu status Bandara Internasional.

Staf Khusus Gubernur juga membahas akan konsep AERO CITY  untuk menunjang pengembangan kawasan bandara dan sekitarnya, baik yang masuk wilayah Kota Banjarbaru maupun yang masuk wilayah Kabupaten Banjar untuk melanjutkan gagasan Gubernur membuat “KAMPUNG BANJAR” sebagai tempat objek tujuan wisata, yang nantinya berintegrasi dengan tujuan wisata lainnya di Kalimantan Selatan, seperti Pasar Permata di Martapura, Kawasan Gunung Kiram dan Gunung Mawar dan Pasar Terapung  di Banjarmasin dan Lok Baintan, bambu rafting Loksado di Hulu Sungai dan kawasan objek wisata lainnya. Dalam kerangka inilah kordinasi antara pemangku kepentingan di kawasan tersebut harus terus di intensifkan, mengingat pembangunan yang terintegrasi untuk suatu kawasan Aero City akan mempunyai keunggulan Banua Kalimantan Selatan, dan ini harus menjadi kesadaran semua pihak.

Pemanfaatan Bandara Internasional juga menjadi diskusi dari Stafsus ini, yang kali ini hadir lengkap (Noor Aidi, Syaifudin, Rizal Akbar, Apriansyah, Taufik Arbain, Agus Mawardi serta Samanhudin Muharam), rute Internasional yang utama untuk sesegeranya di buka adalah ke  Malaysia dengan Negara-Negara Bagiannya, Singapura  dan juga Brunei serta Kawasan Timur Tengah, karena Negara-Negara dan kawasan tersebut menjadi tempat tujuan orang banua dan banyak orang banua serta keturunan orang banua bertempat tingal di sana, sehingga sangat potensial untuk membuka jalur pertama penerbangan di awal-awal beroperasinya.  Masyarakat Banua juga perlu terus diberi masukan dan pembinaan khususnya para pengusaha UMKN agar bisa terus kreatif membuat produk-produk inovatif yang akan menjadi “jualan” untuk para turis yang nanti datang ke Banua Kalimantan Selatan.

Dr. Syaifudin

Dewan Redaksi Duta TV

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *