Siring Tugu Air Santri Jadi Penampung Banjir

Martapura, DUTA TV — Salah satu warga Desa Murung Kenanga kota Martapura, mengukur ketinggian permukaan air banjir di bagian dalam siring air santri, sekitar 22 sentimeter dari lantai siring. Sedangkan di bagian tepi sungai Martapura, 35 sentimeter dari lantai siring.
Warga menilai perbedaan sekitar 13 sentimeter itu, menjadi bukti air banjir di wilayah terdampak itu tidak mengalir sebagaimana mestinya, atau tertampung akibat keberadaan siring tugu air santri yang dibangun tahun 2023 lalu dengan dana puluhan milliar.
Bukti lain, air banjir terkurung oleh siring, yakni genangan banjir yang merendam puluhan rumah warga tidak memgalir dan cenderung tenang, sehingga bisa menimbulkan efek gangguan kulit bagi warga di sekitar siring.
Salah satu warga, Ozi menuturkan penyebab tertampungnya air oleh siring air santri karena minimnya saluran pembuang air, sehingga proses pembuangan air ke sungai menjadi lamban disaat banjir mulai surut, sekaligus berharap agar instansi terkait dan Pemkab Banjar, bisa menambah saluran pembuangan air.
“Sudah kita ukur ada perbedaan ketinggian air di siring dengan di sungai, ” Kata Ozi. Warga.
Sementara itu, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Banjar, Iwan Junaidi, dirinya akan berkoordinasi dengan instansi yang terlibat dalam pengelolaan tugu air santri, agar persoalan banjir yang tertahan akibat siring, bisa dicarikan solusi terbaik, serta tidak merugikan warga.
“Ada beberapa dinas yang terlibat dan kami akan koordinasikan dulu, ” Ucap Iwan Junaidi, Kabid Cipta Karya.
Selain menjadi penampung air banjir, karena posisi siring dan tugu berada di posisi terendah, akhirnya sampah sampah yang larut bersama air banjir, mengendap dan menumpuk di areal tugu maupun siring.
Reporter : Tarida Sitompul