Siring Air Santri “Kurung” Banjir
Martapura, DUTA TV — Tugu air santri di desa Murung kenanga kota Martapura, ikut terendam banjir dikarenakan posisinya sejajar dengan pemukiman warga.
Kondisi ini yang dikhawatirkan sejak proyek bernilai RP 32 milliar lebih ini dimulai, pada 2021 lalu.
Untuk kesekian kalinya, warga di sekitar tugu mengeluhkan siring tugu air santri karena menjadi tanggul yang mengurung air banjir, sehingga air banjir lebih lambat surut dibandingkan dengan saat, siring proyek wisata religi dari program kota kumuh itu, belum dibangun.
Hal itu disebabkan, saluran pembuang air yang disediakan dalam perencanaan sangat minim, dan tidak terlihat air banjir mengalir surut. Padahal di bagian sungai, air justru mengalir deras.
Menurut ketua RT 06 Khairillah, dari beberapa kali banjir di wilayah itu, air banjir bertahan lebih lama karena saluran pembuang air tidak banyak. Warga berharap perhatian Pemkab Banjar, maupun Pemprov Kalsel untuk menambah saluran pembuang.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Guru Suhrowardhi, mengharapkan Pemkab Banjar peduli mengalokasikan dana meninggikan musholla dan masjid yang terendam banjir, agar masyarakat tetap bisa melaksanakan ibadah sholat lima waktu.
Selain itu, kawasan tugu air santri, saat ini mulai memprihatinkan karena terdapat beberapa kerusakan dan tidak ada pemeliharaan dan kebersihan, pasca pembangunan.
Reporter : Tarida Sitompul