Sinovac Luntur, Malaysia Beri Booster ke-3
Jakarta, DUTA TV — Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin menyerukan kepada warganya agar disuntik vaksin dosis ketiga atau booster Covid-19.
Hal ini mengingat, terjadinya peningkatan kasus positif Covid-19 di masyarakat yang sudah divaksin. Jalamuddin menyatakan, efektivitas vaksin akan mulai berkurang setelah beberapa bulan. Vaksin Sinovac menjadi yang paling cepat kehilangan efektivitasnya.
“Sementara Sinovac efektif, ada bukti efektivitasnya berkurang lebih cepat. Itu sebabnya kami ingin Anda mengambil booster apa pun yang ditawarkan,” ungkap Khairy, dalam kicauannya di akun Twitter, Sabtu (21/11/2021).
Khairy menambahkan, efektivitas vaksin Covid-19 Sinovac bertahan selama tiga bulan dibandingkan vaksin Pfizer dan AstraZeneca yang bertahan selama enam bulan.
Dalam tweetnya, Khairy membagikan grafik yang menunjukkan data penerimaan Covid-19 di Rumah Sakit Sungai Buloh di negara bagian Selangor. Diungkapkannya, sebagian besar pasien kategori 4 dan 5 adalah penerima vaksin Sinovac.
Kedua kategori tersebut merujuk pada pasien yang sakit parah di unit perawatan intensif (ICU). Pasien di bawah kategori 4 membutuhkan bantuan oksigen sementara mereka yang berada di bawah kategori 5 perlu ventilator.
Peringatan Khairy datang ketika Malaysia mencatat 4.854 kasus baru Covid-19. Dalam sebuah posting di Twitter, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan secara kumulatif, negara itu telah mencatat 2.586.601 kasus Covid-19 sejak pandemi dimulai.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengatakan melalui portal CovidNow bahwa total 41 kematian Covid-19 baru tercatat pada hari Sabtu, sehingga jumlah kematian kumulatif menjadi 29.978.
Otoritas kesehatan Malaysia mencatat, sampai dengan Minggu 76,5 persen dari total populasi negara itu telah divaksinasi penuh dan 78,6 persen telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama.
Malaysia mulai memberikan suntikan booster pada bulan Oktober, dengan prioritas untuk orang tua, orang yang mengalami gangguan kekebalan serta kesehatan dan keamanan di garis depan. Sampai saat ini, lebih dari satu juta suntikan booster telah diberikan secara nasional.(cnbci)