Banjarmasin, DUTA TV — Selama pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020, ekspor perikanan asal Kalimantan Selatan melonjak tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dipicu tingginya permintaan dari berbagai negara tujuan.
Kepala Dinas Perdagangan Pemprov Kalsel Birhasani mengatakan, selama 2020 volume ekspor Kalsel mencapai lebih dari 162 ribu ton atau meningkat tajam dibanding 2019 yang hanya 26.900 ton. Peningkatan volume ekspor perikanan tersebut, juga mendorong peningkatan nilai ekspor yang pada 2019 hanya sekitar 33 ribu dolar AS pada 2020 menjadi 1 juta dolar AS lebih.
Melonjaknya ekspor sektor perikanan tersebut, lanjut Birhasani, menjadi harapan baru pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan, yang selama ini sebagian besar masih ditopang ekspor batu bara dan hasil tambang lainnya.
“Pertumbuhan sektor perikanan ini, berdampak sangat positif bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ke depan,” kata Birhasani, Rabu (6/1).
Beberapa hal yang mendorong peningkatan ekspor perikanan antara lain meluasnya negara tujuan ekspor. Negara yang dituju bukan hanya China, Korea Selatan, dan Jepang, beberapa negara Eropa juga mulai mendatangkan ikan-ikan dari Kalsel.
Selain itu, tambah dia, ekspor sektor perikanan yang semakin beragam. Awalnya ekspor perikanan didominasi udang, kepiting, dan tenggiri. Kini beberapa jenis ikan lainnya, seperti arwana dan belut juga cukup tinggi permintaannya.
Menggeliatnya permintaan sektor perikanan ke berbagai negara, juga menumbuhkan investasi baru dari beberapa perusahaan yang kini juga terus berkembang. Pemprov Kalsel yakin, pada 2021, ekspor sektor perikanan akan tumbuh pesat, sehingga perlu didukung oleh seluruh pihak agar iklim usaha perikanan bisa tumbuh kondusif.(ant)