RUU Cipta Kerja Bukan Hanya Untungkan Pengusaha Tapi Seluruh Rakyat Indonesia

Duta TV – Banjarmasin, Persatuan Wartawan Indonesia Kalsel menggelar webinar atau diskusi virtual, bertajuk “R-U-U Cipta Kerja, Sebuah Peluang Terciptanya Lapangan Kerja Bagi Pengangguran,” diikuti insan media se-Kalsel, rabu (15/07/2020)

Dua orang narasumber dihadirkan, ekonom Banua sekaligus Guru Besar Ekonomi Bisnis ULM Prof. Handry Imansyah dan Kepala Disnakertrans Kalsel Siswansyah.

RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law dinilai sebagai upaya mendorong investasi baru, “Tentu dibarengi dengan peningkatan produktivitas pekerja, (Saat ini) produktivitas jelas bermasalah dan kalah bersaing dibanding negara lain ditingkat Asia,” ungkap handry dalam diskusi virtual.

Pengamat Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Prof. Muhammad Handry Imansyah menilai RUU Cipta Kerja bukan hanya menguntungkan pengusaha, tetapi juga menguntungkan buruh dan seluruh rakyat Indonesia.

Menurut Handry, pertumbuhan produktifitas Indonesia sangat lambat nyaris di sektor-sektor dimana negara-negara lain justru unggul. Dari 2010-2014, bahkan hanya beberapa sektor seperti garmen, karet, dan plastik yang produktivitasnya bisa bersaing.

“Dari data pertengahan dekade ini, pertumbuhan produktivitas kita hanya dapat skor 0,4. Ini tertinggal dibandingkan Filipina (0,7), Malaysia (1,0), dan Singapura (1,3). Bahkan tren lima tahun terakhir Vietnam dan Kamboja sudah lebih superior produktivitas buruhnya dibanding Indonesia,” kata Handry.

Dimusim pandemi covid 19, praktis turut berdampak pada dunia usaha yang mengharuskan ribuan bahkan puluhan ribu pekerja dirumahkan dan terdampak phk, paling terimbas pada sektor jasa dan pariwisata.

“Ada 4300 perusahaan di Banua 52 perusahaan melaporkan merumahkan pekerjanya, PHRI merumahkan 624 dari 34 perusahaan, dengan total yang terdampak covid 19 ada sekitar 10.300 pekerja se kalsel,” kata Kadisnakertrans Kalsel Siswansyah.

Upaya pemerintah dalam membantu dampak pandemi bagi para pekerja, Disnaker mengaku telah membuka pemagangan bagi tenaga kerja terdampak, saat ini sudah diberikan pembekalan bagi 270 pekerja, yang selanjutnya akan diperkerjakan pada beberapa perusahaan.

Fadli Rizki