Debat Terakhir Batola, Sinergikan Pembangunan Daerah Hingga Perkokoh NKRI

BATOLA – Duta TV. Debat kedua sekaligus terakhir untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Barito Kuala digelar di Studio TVRI Kalsel, di Banjarmasin, Senin (21/11) malam.

Debat pamungkas ini dihadiri ketiga paslon yakni nomor urut 1 Bahrul Ilmi-Herman Susilo, nomor urut 2 Rahmadian Noor-Sumarji, dan nomor urut 3 Mujiyat-Fahrin Nizar.

Di momen debat ini ketiga paslon masing-masing mempertajam visi dan misi mereka dalam membangun Batola dengan mengedepankan isu-isu yang relevan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat setempat.

 

Adapun tema debat yang diangkat kali ini adalah keserasian pembangunan daerah dengan provinsi dan nasional, serta bagaimana upaya-upaya tersebut dapat berkontribusi dalam memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Mendapat kesempatan pertama, paslon nomor urut 1 yang diwakili calon wakil bupati Herman Susilo menegaskan program peningkatan infrastruktur, kesehatan dan pendidikan.

 

“Semuanya dibuat berdasarkan keinginan masyarakat dan diukur berdasarkan kemampuan, serta dapat direalisasikan,” ungkap Herman.

 

Mereka juga telah memastikan kawasan yang diperuntukkan permukiman, wisata, pertanian, dan industri khusus.

 

“Dengan kawasan yang sudah ditentukan, akan terlihat arah pembangunan,” tambah calon bupati Bahrul Ilmi.

 

Sementara penajaman visi misi pasangan calon nomor urut 2 langsung disampaikan calon bupati Rahmadian Noor. Terkait keserasian pembangunan, mereka telah menyiapkan beberapa langkah.

 

Salah satunya membuat perencanaan pembangunan yang mengacu pembangunan provinsi dan nasional. Kemudian menggunakan anggaran sesuai peruntukan, di antaranya Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU).

 

“Kami juga akan meningkatkan kinerja untuk program prioritas pemerintah pusat seperti kota/kabupaten layak anak, penanganan stunting, dan pengentasan kemiskinan ekstrem,” jelas Rahmadian Noor.

 

“Dengan visi misi Batola maju berkelanjutan berbasis agroindustri, kami yakin dapat menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tegasnya.

 

Berikutnya pasangan calon nomor urut 3 melalui calon bupati Mujiyat, menegaskan keserasian pembangunan di kabupaten dengan provinsi dan pusat telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004.

 

“Semua pembangunan di Batola harus mengacu lima pilar. Dimulai dari pilar teknokratik yang artinya setiap pembangunan harus diawali riset,” jelas Mujiyat.

 

“Selanjutnya partisipatif, politis atau pengambil kebijakan, top down dan bottom up yang mengharuskan seluruh pembangunan dapat dirasakan masyarakat,” sambungnya.

 

Di atas berbagai pembangunan yang dilakukan, termasuk keserasian dengan pemerintah provinsi dan pusat, pasangan calon nomor urut 3 juga menyoroti aspek lain.

 

“Tentunya membangun daerah juga harus memperhatikan kebutuhan dan kearifan lokal. Makanya kami juga menekankan pembangunan mental spiritual masyarakat, merevitalisasi koperasi dan melestarikan budaya,” timpal calon wakil bupati Fahrin Nizar.

 

Setelah debat selesai, setiap pasangan calon masih memiliki waktu kampanye hingga masa tenang yang terhitung sejak 24 November 2024 hingga hari pencoblosan.

 

Berdasarkan jadwal yang diterima Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batola, Rahmadian Noor-Sumarji akan menggelar rapat umum di Lapangan 5 Desember Marabahan, Selasa (19/11/2024).

 

Sedangkan rapat umum pasangan calon nomor urut 1 digelar di Alalak, Sabtu (23/11/2024). Hanya pasangan calon nomor urut 3 yang tidak melaksanakan rapat umum.

 

“Sebelum menyelesaikan semua rangkaian kampanye, tentunya debat terakhir ini penting dilaksanakan agar masyarakat dapat menilai dan membandingkan pasangan calon,” jelas Rusdiansyah, Ketua KPU Batola.

 

“Tentunya kami mengajak seluruh warga mengawal pilkada agar berjalan damai dan lancar, bebas dari politik identitas, ujaran kebencian, kampanye hitam dan hal-hal lain yang merugikan,” pungkasnya.

Tim Liputan