Rembuk Merah Putih di Unukase: Wujudkan Pemuda Cerdas, Kritis, dan Cinta Tanah Air

Banjar–dutatv.com, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan menggelar kegiatan Rembuk Merah Putih di Aula Universitas Islam Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (Unukase) di Kabupaten Banjar, Rabu (6/8).

Mengangkat tema “Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis dan Cinta Tanah Air” kegiatan ini menjadi ajang strategis dalam upaya memperkuat ketahanan ideologi bangsa di kalangan generasi muda.

Kepala Seksi Pengawasan Jaringan Direktorat Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Andityas Pramono menyatakan melalui Rembuk Merah Putih ini, pihaknya berkomitmen membangun karakter generasi muda yang penuh kasih sayang, cinta perdamaian, serta memiliki daya tangkal terhadap paham radikal.

Ia menambahkan bahwa meskipun Indonesia saat ini berada dalam kondisi nyaris zero attack (tidak ada serangan teror), bukan berarti potensi terorisme telah hilang sepenuhnya.

“Kelompok radikal tetap aktif melakukan propaganda melalui media sosial. Oleh karena itu, peningkatan literasi digital dan wawasan kebangsaan sangat penting,” tegasnya.

Ketua FKPT Kalimantan Selatan, Muhammad Fauzi, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata sinergi antara pemerintah, kampus, dan pemuda untuk menciptakan lingkungan sosial yang damai dan toleran.

“Kita ingin membentuk pemuda yang bukan hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga kritis dalam berpikir dan cinta terhadap tanah airnya. Mereka adalah benteng terakhir dari paham-paham yang memecah belah bangsa,” katanya.

FKPT Kalsel juga menyampaikan bahwa pendekatan soft power seperti edukasi, dialog lintas iman dan pelatihan konten kreatif menjadi strategi kunci dalam menanggulangi radikalisme berbasis kekerasan.

Hal ini menegaskan pentingnya pelibatan generasi muda dalam upaya pencegahan berbasis pendidikan karakter dan digital literacy.

Tokoh agama Kalimantan Selatan, KH. M. Syarbani Haira, juga turut hadir memberikan pandangan spiritual dan kebangsaan terkait peran pemuda dalam menjaga keutuhan NKRI.

“Agama mengajarkan cinta tanah air sebagai bagian dari iman. Pemuda yang kuat secara akidah dan ilmu akan mampu menjaga bangsa ini dari paham-paham menyimpang,” ucapnya.

Ia juga menegaskan pentingnya membangun ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) untuk memperkuat solidaritas antarumat beragama.

Selain diskusi dan pemaparan materi, acara juga diisi dengan pelatihan pembuatan konten digital positif bagi mahasiswa dan pelajar. Kegiatan ini menghadirkan konten kreator lokal dan fasilitator dari FKPT yang memberikan teknik dasar membuat video, poster, dan narasi kreatif yang mendukung nilai-nilai kebangsaan.

Zaenal Helmi, humas dan kemitraan FKPT Kalsel menegaskan kegiatan ini bertujuan menciptakan agen perubahan digital yang bisa mengimbangi masifnya penyebaran narasi kebencian dan intoleransi.

“Ini era di mana narasi bisa menjadi senjata. Pemuda harus bisa memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan kedamaian,” ujar Zainal Helmi,

Ketua FKPT Kalimantan Selatan, Muhammad Fauzi

Kegiatan *Rembuk Merah Putih* ini diharapkan tidak hanya berhenti di ruang aula, namun mampu diimplementasikan langsung oleh para peserta di tengah masyarakat.

FKPT Kalsel mengajak seluruh peserta untuk menjadi agen moderasi beragama, toleransi, dan perdamaian—mulai dari lingkup kampus, komunitas, hingga lingkungan digital.

Arian/

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *