Rekonstruksi Ferdy Sambo Bunuh Yoshua Penuh Emosi
Jakarta, DUTA TV — Selama seharian kemarin publik disuguhkan rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yoshua. Momen ini menguras emosi masyarakat.
Ada banyak hal terjadi selama proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat dengan tersangka utama Irjen Ferdy Sambo. Proses rekonstruksi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling dan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8).
Rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dimulai pukul 10.00 WIB diawali dari aula untuk rekonstruksi peristiwa di Magelang.
Masyarakat bisa menonton secara live dari kanal YouTube Polri TV. Mereka bisa melihat Irjen Ferdy Sambo, Bharada Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Putri Candrawathi dan Kuat Ma’ruf. Komentar mengalir deras di YouTube.
Ada drama saat rekonstruksi yaitu pengacara keluarga Brigadir Yoshua, Kamaruddin Simanjuntak dan tim, tidak diperbolehkan melihat rekonstruksi. Kamaruddin kecewa karena sudah datang sejak pukul 08.00 WIB.
Pelarangan ini pun memicu emosi netizen. Mereka bilang itu tidak adil dan melawan semangat transparansi.
“Katanya transparansi kok pengacara Brigadir J tidak boleh menyaksikan rekonstruksi. Dimana letak keadilannya?” kata A**ie berkomentar.
Pihak Kepolisian sudah memberikan alasan mengapa Kamaruddin cs tidak diperbolehkan menyaksikan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. Yang wajib hadir adalah yang terkait pihak tersangka, bukan pihak korban.
Adegan rekonstruksi penembakan Brigadir Yoshua bisa dibilang menjadi klimaks. Publik yang menonton secara online di YouTube emosional dan menilainya itu kejam.
Jika diperhatikan betul, rekonstruksi penembakan Brigadir Yoshua dilakukan dua kali. Versi Bharada Elizier tanpa Ferdy Sambo, dan versi Ferdy Sambo dengan Bharada Elizier ditukar pemeran pengganti.
Yang mengenaskan, dalam rekonstruksi terungkap kalau Brigadir Yoshua memohon-mohon kepada Bharada E agar tidak ditembak. Pemeran pengganti, tampak menunduk dan seolah memohon-mohon kepada Bharada E.(dtk)