Penukaran Uang di Jalan Masih Sepi
DUTA TV BANJARMASIN – Suasana dipinggir jalan Lambung Mangkurat mulai terlihat sejumlah penawar jasa penukaran uang, mereka berjaja sejak pagi hingga sore hari. Sebagian penawar jasa ini menggunakan kendaraan bermotor. Tak hanya di kawasan Lambung Mangkurat, sebagian penawar jasa tukar uang juga ada di kawasan jalan R Suprapto atau di sekitar mesjid Sabilal Muhtadin, walaupun ditempat tersebut memang tidak terlalu banyak seperti di jalan Lambung Mangkurat.
Nominal uang yang biasa ditukar diantaranya pecahan Rp 2000, Rp 5000, Rp 10.000 dan Rp 20.000 kebanyakan yang ditukar oleh warga nominal Rp 5000 dan juga pecahan Rp 10.000. Tak hanya melayani per paket uang, mereka juga melayani secara eceran atau curai, misalnya warga ingin menukar uang senilai Rp 500 ribu dengan nominal Rp 10.000 mereka tetap melayani.
Menurut Ferdi, salah satu penawar jasa tukar uang saat ini masih belum banyak warga yang menukarkan uangnya, diperkirakan H-7 atau saat Bank Libur warga mulai menukarkan uang mereka.
“Saat ini masih lumayan lah, biasanya ramenya itu seminggu sebelum lebaran, omset sehari rata-rata 100 sampai Rp 150.000 karena kita ga patok harga sukarela berapa orang ngasih uang antri kita. Biasa jasa antrinya kalau Rp 100.000, Rp 5000, Rp 8000 kalau besar sampai Rp 1 juta bisa dipotong Rp 50 ribu biasanya ngasih segitu, kami minta jasa antrinya aja,” ungkap Ferdi salah satu penawar jasa tukar uang.
Untuk biaya mereka tidak mematok, namun biasanya tarif standar sekitar 5 persen dari jumlah yang ditukar, jika mendekati lebaran biasanya sampai 10 persen. Saat ini, penawar jasa ini hanya mendapatkan Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu perhari, namun saat mendekati lebaran bisa mendapatkan keuntungan Rp 500 ribu sampai dengan Rp 700 ribu perharinya.
Reporter : Zein Pahlevi