Pemerintah Didesak Agar Ojol Hanya Untuk Angkut Barang

Jakarta, DUTA TV – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong pemerintah menjadikan layanan ojek online (ojol) sebatas untuk angkutan barang dan logistik mikro, bukan penumpang.
Wakil Ketua MTI, Djoko Setijowarno mengatakan kebijakan ini akan meningkatkan keselamatan lalu lintas, menjaga efisiensi ruang jalan di perkotaan dan memberi nilai tambah ekonomi.
“Transisi kebijakan ini harus dilakukan bertahap dalam 3–5 tahun, sambil memperkuat transportasi umum massal agar masyarakat tetap memiliki pilihan mobilitas yang layak,” ujar Djoko dalam keterangannya, Selasa (4/11/2025).
MTI menilai motor bukan cerminan negara-negara maju.
Sejumlah negara yang dulu padat motor, seperti Jepang, Korea, dan Tiongkok, kata dia, telah berhasil menurunkan ketergantungan setelah membangun sistem kereta dan bus massal.
“Hasilnya bukan hanya mobilitas lancar, tetapi juga kota yang lebih manusiawi, udara lebih bersih, dan produktivitas meningkat,” sebutnya.
“Motor hanya moda transisi, bukan simbol kemajuan.
Negara maju bukan yang memiliki motor terbanyak, tetapi yang warganya paling sedikit perlu motor untuk hidup produktif,” kata dia menegaskan.
Dia mengingatkan arah kebijakan transportasi Indonesia harus kembali ke prinsip dasar: membangun angkutan umum yang andal, terintegrasi, dan bermartabat.(bt)





