Pelajaran dari Kecelakaan Maut Vanessa Angel, Jangan Abaikan Kantuk
Jakarta, DUTA TV — Vanessa Angel dan suaminya, Febri Andiansyah atau yang dipanggil Bibi meninggal dunia akibat kecelakaan di Tol Jombang, Jawa Timur. Berdasarkan laporan polisi, dugaan awal penyebab kecelakaan tersebut adalah sopir mengantuk saat menyetir.
Mengingat rasa mengantuk menjadi penyebab kecelakaan nomor satu, pakar kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran, dr Andreas Prasadja atau yang biasa disapa dr Ade, menegaskan pengendara yang mengantuk harus berhenti dan sempatkan tidur.
Bahkan, hal ini tak boleh ditawar-tawar dengan rokok atau kopi. Sebab meski bikin melek sejenak, rokok dan kopi tanpa tidur tak akan bisa mengembalikan konsentrasi.
“Apa yang harus dilakukan? Berhenti, minggir dulu, tidur dulu. Nggak bisa ditawar, tidur saja dulu. Segala kafein, rokok, itu nggak bikin, ya mungkin bikin melek tapi kewaspadaan dan konsentrasi itu nggak balik. Jadi nomor satu, tidur,” jelasnya, Kamis (4/11/2021).
dr Ade menjelaskan, jika sudah muncul tanda-tanda mengantuk, pengemudi harus segera berhenti dan sempatkan tidur. Lantas, apa saja tanda-tanda mengantuk, khususnya yang sudah berbahaya?
“Setiap mengantuk itu sudah bahaya sebenarnya mulai dari nguap-nguap, mata mulai berair, kemudian orang menyetir kepalanya sudah sambil sandaran. itu sudah tanda bahaya,” terangnya.
“Apalagi kalau sudah ada sebelahnya melihat sudah terkantuk-kantuk microsleep itu sudah tanda bahaya. Kemudian rambu-rambu mulai terlihat,” sambung dr Ade.
Menurutnya, yang paling berbahaya adalah kondisi di mana mata pengemudi masih melek, namun otak sudah dalam kondisi tidur. Dalam kondisi ini, pengemudi mungkin hilang kesadaran saat menyetir. Tak disadari, tiba-tiba waktu dan jarak sudah berlalu.
“Yang paling bahaya sebenarnya adalah orangnya kelihatannya melek, masih nyetir melek, tapi sebagian otak sudah tidur. Setengah sadar setengah tidur, tiba-tiba kok sudah sampai sini ya sudah 15 menit lewat? 15 menit yang lewat nggak sadar. Eh kok sudah sampai sini ya? Itu sudah tanda paling bahaya,” pungkasnya.(dtk)