Pasca Ikuti Bimtek, OKP Tak Takut Lagi Gunakan Dana Hibah
DUTA TV BANJARMASIN – Ditandai dengan pelepasan kartu tanda peserta, bimbingan teknis pengembangan standarisasi pengelolaan keuangan daerah, bagi organisasi kepemudaan calon penerima dan penerima hibah daerah, resmi ditutup Rabu (18/03/2020) siang.
Selama 3 hari para OKP diberikan pemahaman terkait pengelolaan dan pelaporan dana hibah dari pemerintah, Bimtek ini dilaksanakan dengan harapan agar dana hibah yang diberikan dipergunakan sesuai mekanisme, dan pelaporan pertanggung jawaban disampaikan sesuai aturan.
Salah satu perwakilan OKP mengaku, pasca mengikuti Bimtek pun OKP mengaku tak takut lagi untuk menggunakan dana hibah, lantaran sistem pengelolaannya sudah dipelajari menyeluruh dan dinilai tidak terlalu rumit.
“Jadi untuk kegiatan sosialisai penerima dana hibah bagus, kami dari GP Anshor megapresiasi sebelum menerima dana hibah, kita sudah diberikan arahan-arahan cara menerima, karena dana hibah ini anggaran dari negara jadi harus dikelola, sebelumnya belum pernah ini baru pertama dari Pemrpov melalui Dispora, sebenarnya tidak rumit kalau saya pelajari dari awal sampai akhir tinggal, menjalankannya saja ini berkaitan dengan administrasi kerena administrasi kedepan jadi salah satu untuk kedepan bisa dikelola dengan baik atau tidak,†kata  Syaban Husin Wakil Ketua GP Anshor Kalsel
“Kita akn bertujuan memberikan pemahan kepada OKP baik terkait dengan yang tahun ini, DPT alokasi dana hibah maupun calon penerima dana hibah, tujuannya kami berharap mereka dapat melaksanakan program yang diusulkan kegiatan ini memenuhi kaidah UU yang berlaku sehingga diharapkan setelah kegiatan berlangsung, bisa dipertanggung jawabkan,†ucap Heru Susmianto Kabid Pengembangan Pemuda Dispora Kalsel
Tahun ini sendiri Dispora menyalurkan dana hibah sekitar Rp 5 milyar, kepada 11 organisasi kepemudaan yang berada dibawah naungan bidang pemberdayaan pemuda, jumlah itu lebih sedikit dari yang diusulkan yang mencapai Rp 8 milyar, meski demikian dengan keterbatasan dana para OKP diharapkan mampu memaksimalkan anggaran yang ada, agar kegiatan kepemudaan di Kalsel tidak stagnan.
Reporter : Evi Dwi Herliyanti