Parah, Jembatan Alternatif Menuju Kubah Datu Kalampayan Nyaris Ambruk

Kabupaten Banjar, DUTA TV Jembatan alternatif menuju Kubah Datu Kalampayan yang berada di Desa Kalampayan Tengah Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar rusak parah. Jembatan kayu itu nyaris ambruk karena dimakan usia. Bahkan pembatas sisi kanan dan kiri jembatan sudah lebih dulu patah. Kondisi itu sangat membahayakan pengguna jalan namun tak kunjung mendapat perhatian.

Betapa tidak, sudah 20 tahun jembatan ini tak pernah diperbaiki. Perbaikan hanya bersifat swadaya dan tambal sulam setiap ada kegiatan haul, namun dalam beberapa tahun ini sudah tak bisa lagi ditangani masyarakat sekitar karena kondisinya yang cukup parah.

Kepala Desa Kalampaian Tengah Rusdian mengaku berulang kali mengusulkan perbaikan jembatan ini ke Pemerinta Kabupaten Banjar, bahkan saat musrembang, namun tak ada tanggapan. Mereka khawatir jembatan tak bisa bertahan lama, karena kerap menjadi akses lalu lintas warga dari beberapa desa lain seperti Desa Kalampayan Ulu, Desa Limamar, Desa Kaliukan dan Desa Sungai Alat.

“Selama ini saya sudah mengusulkan ke pemerintah daerah agar jembatan setempat bisa diperbaiki karena  ini jalan alternatif. Apabila haul Datu Kelampaian bisa diarahkan kesini. Karena biasa kalau haul diperbaiki gotong royong dari masyarakat setempa. Tapi karena ini sudah parah, gotong royong tak mungkin. Harapan kami Pemda Pemprov bisa mempercepat perbaikan jembatan ini,”tuturnya.

Sementara, Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel Dapil Kabupaten Banjar, Gusti Abidinsyah, meminta pemerintah setempat peka dengan kondisi dan kekhawatiran yang dirasakan masyarakat karena kerusakan jembatan ini.

“Kami datang ke sini melihat jembatan ini sudah berumur 20 tahun. Alhamdulillah sampai hari ini belum ada perbaikan. Jembatan ini sangat memprihatinkan sekali karena  banyak kerusakan. Jembatan ini akses masyarakat. Pertama kalau haul Kubah Datu Kelampaian jalan ini menghubungkan daerah Keliukan Limamar dan Kelampaian Ulu kurang lebih 6 kilometer, kami mengharap jembatan ini. Kami memohon kepada Pemkab Banjar dan Provinsi ini dapat perhatian serius karena  sangat membahayakan dan masyarakat pengguna disini banyak sekali lewat,”terang Gusti Abidinsyah.

Jembatan sendiri dibangun sejak 2003 silam, berpondasikan kayu ulin, dengan panjang jembatan mencapai 57 meter. Selain jembatan warga, juga mengeluhkan kondisi jalan yang juga tak kunjung diaspal.

 

Tim liputan

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *