Kabupaten Barito Kuala, DUTA TV – Berulang kali harus terpeleset tak menyurutkan semangat peserta lomba untuk terus memanjat pinang.
Peserta berkali-kali berusaha meraih bendera yang berada di puncak, namun selalu saja gagal. Betapa tidak, panitia mengharuskan mereka untuk mengenakan sarung dan peci layaknya kostum pejuang terdahulu.
Hal ini tentu membuat peserta kesulitan karena sarung yang dikenakan membuat mereka dengan mudah jatuh dari pinang yang sudah dioles oli.
Meski demikian, semangat perjuangan layaknya pahlawan akhirnya membuat peserta berhasil meraih bendera dan mengibarkannya.
Emak-emak gelar sepakbola pakai terong
Selain panjat pinang, 17an yang digelar warga komplek persada permai baru 2 dan 3 juga makin semarak dengan perlombaan sepakbola tanpa kaki alias dengan menggunakan terong, yang pesertanya adalah ibu-ibu.
Para ibu-ibu harus bersusah payah menyundul bola dengan terong, yang membuat bapak-bapak juga harus turun tangan menyelesaikan perlombaan ini.
“Memang biasanya tiap tahun, tapi 3 tahun ini tak bisa karena corona. Alhamdulillah partisipasinya sangat tinggi ada lomba karung dan panjat pinang. Tinggi sekali antusiasnya alhamdulillah ibu-ibu juga ikut. Mereka buat bubur sumsum, sebelum acara mulai kita baca doa selamat harapannya kedepan lebih semarak lagi,” ucap Taufik Effendi, Ketua RT 48.
Sebelumnya, juga digelar lomba balap karung yang pesertanya tak hanya anak-anak melainkan para orangtua. Kendati hadiahnya tidak besar, namun semangat kerjasama dan gotong royong dengan urunan dari seluruh warga, membuat agenda 17an yang sudah 2 tahun tak digelar karena pandemi sangat semarak.
Reporter: Evi Dwi Herliyanti