Paman Birin Ikut Napak Tilas Gugurnya Hasanudin HM

DUTA TV BANJARMASINMahasiswa dan sejumlah pihak dari rektorat ULM melakukan aksi long march di kawasan rute aksi demontrasi mahasiswa di tahun 1966 Sabtu pagi.

Agenda dimulai dari halaman kantor Bank Mandiri regional XI Kalimantan di jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, yang dulunya kampus Unlam atau ULM.

Peserta napas tilas d ilepas gubernur Kalsel Sahbirin Noor. Menurutnya perjuangan Hasanudin HM yang tergabung di eksponen 66 wajib ditauladani warga banua. Khususnya mahasiswa dan generasi muda.

Diusianya yang kala itu masih sangat muda 20 tahun, Hasanudin HM berada di barisan depan aksi unjuk rasa menyuarakan tiga tuntutan rakyat atau tritura, pada masa orde lama. Yakni Bubarkan PKI, rombak Kabinet Dwikora, dan turunkan harga pangan.

“Hari ini konsisten bergerak melaksanakan kegiatan mempringati gugurnya pahlawan Ampera 54, sejarah yang tiak bisa dihapuskan. Rakyatnya adalah pejuang, itulah bukti dan harus kita warisi, karena ada semangat luar biasa,” ujar Sahbirin Noor.

gubernur Kalsel Sahbirin Noor
gubernur Kalsel Sahbirin Noor

Sementara rektor ULM, Sutarto Hadi mengatakan di momen 54 tahun gugurnya Hasanudin HM ini, berencana membangun monumen dua pahlawan yang namanya lekat dengan ULM. Yakni Hasanudin HM sebagai pahlawan Ampera, dan Brigjen Hasan Basri yang merupakan pahlawan Nasional.

“Kita perlu membangun monumen untuk peringati pahlawan, dan ada biorama Hasan Basery, bukan patung ya… biorama saja,” ujar Sutarto Hadi, rektor ULM.

Sutarto Hadi, rektor ULM
Sutarto Hadi, rektor ULM

Hasanudin HM tewas tertembak saat rombongan aksi melintas di Jalan Ujung Murung usai berunjuk rasa di kantor konsulat Republik Rakyat Tiongkok atau RRT. Sebelumnya Hasanudin sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, sayangnya nyawanya tidak tertolong.

Tim Liputan

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *