Organisasi Meteorologi Dunia Ingatkan Badai yang Diprediksi Menggila
Jakarta, DUTA TV — Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memprakirakan akan terjadi musim badai yang sangat aktif sambil menekankan pentingnya peringatan dini buat menyelamatkan nyawa dan perekonomian.
“Kandungan panas laut yang tinggi dan antisipasi perkembangan peristiwa La Nina diperkirakan akan memicu musim badai yang sangat, sangat, sangat aktif tahun ini,” kata Clare Nullis, juru bicara WMO, di Jenewa, dikutip dari Reuters, Jumat (24/5).
“Hanya diperlukan satu kali badai untuk menghambat pembangunan sosio-ekonomi selama bertahun-tahun,” imbuhnya.
Sebelumnya, fenomena iklim pemicu kekeringan di Indonesia, El Nino, sudah berakhir usai angkanya masuk status Netral.
Lembaga Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) pun memprediksi La Nina “dapat berkembang pada Juni–Agustus 2024 (peluang 49 persen) atau Juli–September (69 persen).”
Kini, NOAA memperkirakan akan terjadi 17 hingga 25 angin topan, dengan rata-rata 14. Dari badai-badai tersebut, delapan hingga 13 diperkirakan akan menjadi badai (rata-rata 7).
Ini termasuk 4 hingga 7 badai besar (rata-rata 3). Badai besar adalah kategori 3, 4 atau 5 di Saffir Simpson, dengan kecepatan angin 178 km per jam atau 111 mil per jam atau lebih tinggi.
Musim badai Atlantik, yang berlangsung dari Juni hingga November, mencatat aktivitas di atas rata-rata selama delapan tahun berturut-turut, kata WMO.
“Peringatan dini telah membantu menyelamatkan nyawa,” kata Nullis.
“[Peringatan dini] itu benar-benar berhasil mengurangi angka kematian secara drastis, namun demikian negara-negara berkembang di kepulauan kecil di Karibia menderita kerugian yang tidak proporsional baik dari segi kerugian ekonomi maupun korban jiwa.”(cnni)