Nurmayah Tinggal di Pondok, Ibrahim Mulai Usaha Dari Nol

DUTA TV KOTABARU – Di tengah rimbun pepohonan pondok Nurmayah ramai dikunjungi sanak keluarganya, mereka datang untuk menghibur serta membawakan berbagai bantuan.

Nurmayah merupakan salah seorang korban kebakaran di desa Sungai Bali, kecamatan Pulau Sebuku, kabupaten Kotabaru.

Setelah kehilangan rumahnya, perempuan 60 tahun ini memilih tinggal di pondok yang ada di kebun miliknya bersama salah seorang anaknya, kebunnya sendiri tidak jauh dari lokasi kebakaran.

Nurmayah enggan ke pengungsian atau menumpang di rumah kerabatnya karena tak ingin merepotkan.

Ia memang sosok yang tak mau berpangku tangan, terbukti meski sudah berusia senja, selama ini Nurmayah menghidupi diri sendiri dengan berjualan kue.

“Sempat diajak keluarga untuk dibawa ke pengungsian, tapi kan ini tidak sebentar, jadi saya berinisiatif di sini saja supaya tidak merepotkan”, tutur Nurmayah.

Nurmayah

Sementara itu, korban kebakaran lainnya Ibrahim harus kembali memulai usahanya dari nol.

Sebelumnya ia memiliki toko cukup besar yang menjual beragam dagangan, namun dalam semalam usaha yang sudah dibangunnya selama sepuluh tahun itu lenyap.

Tak berlama-lama larut, Ibrahim segera menata hidup dengan menyewa sebuah rumah dua hari paska kebakaran.

Di teras rumah ia membuka konter pulsa seperti saat pertama merintis usahanya.

“Memulai dari nol lagi, dan ada teman-teman juga yang bantu, modal kepercayaan saja dikirimi barang katanya tidak usah pikirkan duitnya dulu”, kata Ibrahim.

Ibrahim

 

Kebakaran di desa Sungai Bali, kecamatan Pulau Sebuku, kabupaten Kotabaru terjadi pada 23 November lalu.

Berdasarkan data terakhir musibah ini menghanguskan 158 rumah, dan 166 kepala keluarga, dengan 433 jiwa yang tersebar di tiga RT kehilangan tempat tinggal.

Reporter : Nazat Fitriah

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *