Niat Ingin Tingkatkan Produksi Susu, Apa Daya Peternak Kesusahan Modal

Jakarta, DUTA TV — Realisasi impor sapi perah masih minim dari target tahun ini 250 ribu ekor. Importasi ini merupakan bagian dari program pemerintah yang ingin meningkatan produksi susu dengan mendatangkan 1 juta ekor sapi perah hingga 2029.

Importasi ini dilakukan bukan dengan anggaran negara, melainkan menggandeng pelaku usaha hingga peternak sebagai bentuk investasi. Namun, dari sisi peternak rakyat impor sapi perah ini belum sama sekali dilaksanakan.

Ketua Umum Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI), Agus Warsito mengungkapkan salah satu kendalanya dari peternak rakyat pengaadan pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang belum kunjung cair. Padahal, peternak rakyat telah mengantongi izin impor sapi perahnya, namun terkendala pembiayaan.

“Tapi saya melihat yang per sampai hari ini, yang antusias disambut oleh masyarakat lewat pembiayaan KUR ini kayak belum ada yang jalan. Perbankan ini kok tidak satset gitu ya,” kata Agus, dikutip Selasa (17/6/2026).

Agus mengatakan untuk realisasi sebanyak 9.000 ekor sapi perah impor yang masuk, menurutnya baru berasal dari pengusaha besar. Karena berdasarkan laporannya, untuk koperasi atau peternak rakyat belum sama sekali melakukan importasi.

Padahal, dia meyakini proses pemenuhan untuk peternak mendapatkan KUR ini telah mumpuni. Namun, sejak awal pengajuan belum juga kunjung cair pembiayaannya.

Selain itu, peternak juga mengeluhkan tenor untuk pengadaan sapi perah ini. Menurutnya harus ada skema khusus karena importasi ini terkait dengan program khusus pemerintah meningkatkan produksi susu. Apalagi peningkatan ini juga untuk pemenuhan susu dalam program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG).

Saat ini tenor KUR untuk peternak masih skema dengan tenor 5 tahun. Tenor ini dinilai cukup penyulitkan, apalagi proses pengembangbiakan dan produksi susu dari sapi perah butuh waktu. Tidak hanya itu, harga impor sapi juga akan memerlukan biaya yang tingggi.(dtk)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *