Menkes : Orang Indonesia Kreatif, Joki Karantinapun Ada
Jakarta, DUTA TV — Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin minggu lalu menghadiri Launcing Karantina Presisi atau aplikasi monitoring karantina. Acara ini diselenggarakan Kepolisian Negara RI.
Dalam acara tersebut, Budi sempat berdialog dengan Polres Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Dia berpesan tiga hal kepada Polres Tanjung Pinang.
Pertama, Polres Tanjung Pinang perlu memastikan data pelaku perjalanan luar negeri yang sedang menjalani karantina di wilayah Polres Tanjung Pinang. Kedua, mengecek apakah fasilitas karantina di Tanjung Pinang sudah cukup untuk menampung pelaku perjalanan luar negeri.
“Ketiga, ini nanti kalau aplikasi (monitoring karantina presisi) sudah dipasang, secara acak atau random ceknya secara fisik,” kata Budi.
Budi mengingatkan, pengecekan keberadaan pasien karantina secara langsung di kamarnya sangat penting. Sebab, beredar kabar ada joki karantina.
“Karena orang Indonesia itu kreatif-kreatif. Untuk vaksinasi ada namanya joki vaksinasi, saya dengar juga untuk karantina ada joki karantina,” ujarnya.
“Jadi tolong dicek apakah diketok kamarnya, jangan-jangan orangnya enggak ada. Atau ada orangnya tapi orangnya bukan yang bersangkutan karena joki dan lain-lain,” sambung Budi.
Aplikasi monitoring karantina presisi dapat membantu proses pengawasan karantina oleh petugas kepada pelaku perjalanan luar negeri. Melalui Aplikasi ini, statistik dan radius jarak pengguna aplikasi dapat terukur dan difungsikan untuk melacak posisi karantina pelaku perjalanan luar negeri.
Apabila berada di luar jarak tempat karantina yang sudah ditentukan, maka alert atau notifikasi akan langsung terhubung secara sistematis.(mer)