Masyarakat Keberatan BBM Subsidi Kembali Naik
Banjarmasin, DUTA TV — Rencana pemerintah untuk kembali menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada awal September mendatang, digadang menjadi sebuah masalah baru bagi masyarakat umum, terutama dari golongan menengah ke bawah.
Pasalnya ekonomi yang masih belum stabil dan pendapatan masyarakat yang belum kembali normal, menjadi salah satu faktor permasalahan yang masih belum hilang usai menjalani masa pandemi Covid.
Mereka terutama yang berprofesi di bidang angkutan, mengaku tidak setuju dan keberatan dengan rencana kenaikan tersebut.
“Ada mendangar naik pulang jadi Rp10.000 jar selitar itu di POM balum lagi di eceran, tentu keberataan dan menolak lah karena ini aja tarikan sudah sunyi banar. Ditambah naik pulang kemana lagi kami becari,” kata M Noor, salah seorang sopir angkot.
“Tesunyilah kaya itu nah, apalagi harga dinaikan BBM tu. Ini aja kada menarik. Kalau penumpang ni kada mau tau harga minyak naik ni tetap harga naiknya segitu. Tentu kami menolak dan keberatan karena ini pasti dampaknya kan harga pokok juga naik. Ini telur aja usdah Rp31.000 sekilo, jadi kalau bisa jangan naik lah tetap aja” Kata Darham, salah seorang tukang ojek.
Selain berdampak pada penghasilan, dikhawatirkan kenaikan BBM juga akan memicu kenaikan harga komoditi lainnya yang bisa menambah beban pengeluargan warga.
Tim Liputan