Banjarbaru, DUTA TV — Kendati di bawah sengatan panas matahari, Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin bersama Pimpinan Daerah, berdialog sembari lesehan di aspal bersama Mahasiswa dari Aliansi Cipayung Plus.
Dalam aksinya, sekitar 70 mahasiswa dikawal 300 anggota Polri dan Satpol PP, menyampaikan 10 buah tuntutan. Diantaranya menurunkan harga minyak goreng, harga bbm pertamax, membuka lapangan kerja, mengajak Pemko Banjarbaru menolak penundaan pemilu serta wacana presiden 3 periode.
Seperti yang disamapaikan oleh Korlap Aksi GMNI Krisna Aryaguna yang meminta agar solusinya dapat merangkul pemuda.
Aditya Mufti Ariffin menyatakan, untuk beberapa poin sudah diupayakan dengan menyalurkan minyak goreng murah. Sedangkan sebagian ditolak karena kewenangan pemerintah pusat.
Sementara menurut Wakil Walikota Banjarbaru Wartono, pihaknya sangat mendukung aksi dan salah satu apresiasi berupa kesediaan duduk bersama di atas aspal.
“kita ikut duduk di aspak berama-sama mereka sambal medengarkan aspirasi mereka,” katanya.
Sementara itu Ketua DPRD Banjarbaru M Fadliansyah menyatakan dukungan menolak penundaan pemilu, dan presiden tiga periode sebagaimana yang di perjuangkan mahasiswa.
“Saya secara pribadi ikut menolak,” tegasnya.
Aksi diakhiri dengan pembubuhan tanda tangan oleh Walikota Banjarbaru, dan Ketua DPRD Banjarbaru terhadap 10 tuntutan mahasiswa, dan mahasiswa akan menggelar aksi lagi apabila tuntutannya tidak dipenuhi.
Reporter : Tarida Sitompul.