Maggot ‘Larva’ Pengurai Sampah Bernilai Ekonomis
Banjarbaru, DUTA TV — Inilah lalat black soldier fly atau lalat tentara hitam, yang sedang dikembangkan Busran, salah satu pegawai di Balai Pengelolaan Hutan Produksi Kalsel.
Awalnya, dengan lahan seluas 20 meter persegi, bermodal 20 gram maggot atau larva BSF, ASN ini mengembangkan usaha sambilan itu, untuk mengkampanyekan mereduksi masalah sampah.
Sebab, disaat BSF atau lalat tentara hitam bertelur dan menetas menjadi larva kecil, ternyata sangat rakus mengkonsumsi beragam sampah organic, dalam jumlah yang lumayan banyak.
Melalui media campur, Bama ampas kelapa dan sampah organic, Larva berkembang dengan baik dan bisa dijual dengan harga sekitar Rp12.000,- kilogram untuk pakan ikan, burung dan ikan hias yang kaya nutrisi.
Menurut busran, pengembangan maggot BSF sejatinya bertujuan mengatasi masalah sampah organik, karena seluruh sampah organik dimakan maggot kemudian bisa menjadi sumber penghasilan rumah tangga.
“Sampah organik apaoun akan habis dikonsumsi maggot,” kata Busran ASN Pengembang Maggot
Bahkan jika budidaya maggot bisa dikembangkan di banua, bukan saja mengatasi sampah dan menambah penghasilan akan tetapi juga meningkatkan bisnis perikanan maupun budidaya burung.
Reporter : Tarida Sitompul