Kinerja Kemenhaj Disorot Hingga Berpotensi ‘Bancakan’ Lagi

Jakarta, DUTA TV – Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menyoroti pola kerja Kementerian Haji dan Umrah yang dinilai belum menunjukkan semangat perubahan.

Marwan menilai cara penyajian dan pendekatan kementerian terkait penyelenggaraan ibadah haji kasih sama seperti Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU).

“Kami melihat cara menyajikan ini tidak ada perubahan, masih tetap dengan Dirjen PHU cara menyajikannya. Polanya masih sama,” kata Marwan saat rapat kerja bersama Kementerian Haji dan Umrah di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/10/2025)

“Kami belum melihat semangat Kementerian Haji. Belum,” sambungnya.

Pihaknya belum mengetahui cara penyelesaian nusuk haji.

Marwan juga menyoroti belum jelasnya mekanisme verifikasi jemaah haji yang berhak berangkat.

“Kita gak tahu yang mana yang harus diverifikasi, berdasarkan kuota daftar tunggu atau besaran umat muslim per provinsi,” ujarnya.

Selain itu, dia menyinggung seleksi penyediaan transportasi udara yang dinilai belum transparan. Dia juga menilai penurunan biaya haji yang baru mencapai Rp 1 juta belum cukup signifikan.

“Ini belum masuk angka bancakan, kalau kita masukan angka bancakan harus turun Rp 5 triliun dari Rp 17 triliun. Jadi kalau bancakan Rp 5 triliun ditambah Rp 1 triliun, berarti Rp 6 triliun harus turun, kalau ini semangatnya Kemenhaj,” ujarnya.

“Kalau ini semangatnya masih Dirjen PHU, belum ada yang berubah. Karena itu kita ingin mendalami,” sambungnya.

Marwan juga mengingatkan pentingnya transparansi dalam menentukan paket layanan haji agar tak menimbulkan kecurigaan publik terhadap adanya potensi penyimpangan anggaran.

Dia berharap Kementerian Haji dapat membuat terobosan yang signifikan dalam penyelenggaraan haji, khususnya, terkait pelayanan hingga efisiensi biaya.

“Satu mengenai pelayanan amburadul. Yang kedua harga-harga naik dan dianggap banyak bancakan.”

“Dua-dua ini harus terjawab di Kementerian Haji. Kalau tidak ya artinya sama saja. Berarti berpotensi akan ada bancakan lagi nih,” tuturnya.(dtk)

Berita Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *