Kecanduan Pakai Narkotika, Mantan Ayah Tiri Sekap Kakak Beradik

Banjarmasin, DUTA TV — Kakak beradik di Banjarmasin harus menjadi korban penyekapan mantan ayah tiri, terduga juga mengambil beberapa barang-barang seperti HP dan sepeda motor dari rumah mantan istri tersebut, karena diduga perlu uang untuk membeli narkoba.

Mantan ayah tiri tersebu diduga menyekap korban di dalam kamar mandi dan menutupi identitas dirinya dengan mengenakan helm.

Tak segan, ia juga melontarkan kata katanya ancaman kepada korban yang diketahui masih di bawah umur. Kasus ini pun tengah ditangani pihak kepolisian.

Kasatreskrim Polresta Banjarmasin, AKP Eru Alsepa menuturkan jika pihaknya sudah mengamankan terduga saat melarikan diri ke wilayah Tapin.

Eru menjelaskan, permasalahan ini dipicu lantaran terduga terdesak membutuhkan uang untuk membeli narkotika. Terduga merupakan mantan ayah tiri korban yang sudah bercerai dengan ibunya. Tak hanya melakukan penyekapan, R juga turut mencuri barang barang di rumah tersebut seperti telepon genggam serta sepeda motor.

“Satreskrim bersama Resmob Polda Kalsel yaitu kasus pencurian dengan kekerasan yang diawali dengan penyekapan, yang mana pelaku inisial R, merupakan ayah tiri dari korban, ayah ini sudah bercerai dengan ibunya, lalu dikunci rumah, pelaku nekat memanjad pagar dini hari, membawa pisau dan menyekap korban, kakak beradik, pelaku membuat video jika melapor maka akan dibunuh, setelah itu pelaku berhasil mengambil barang seperti handphone dan sepeda motor, kita amankan di wilayah Tapin, pelaku bersembunyi di kebun sawit, barang bukti seperti parang dan pisau yang sempat dibuang dapat diamankan, motifnya terkait ekonomi, pelaku menikah dengan ibu korban, dan sempat dipengaruhi narkotika dan memancing emosional untuk melakukan hal tersebut, dia butuh uang dan butuh obat tersebut,” tutur Kasatreskrim Polresta Banjarmasin.

Saat ini, selain memproses hukum terduga yang disebutkan memiliki riwayat tersandung perkara narkoba, terhadap korban, polisi juga tengah melakukan rehabilitasi psikologi korban melalui unit PPA.

Reporter : Nina Megasari